Selasa, 05 Juli 2011

Antara larangan dan keinginan

-----Original Message-----
From: forsimpta [mailto:forsimpta@dakwahkantor.com]

Antara larangan dan keinginan

 

Sahabat seiman –semoga Allah Swt menguatkan azam kita untuk mentaatinya-

Mari kita berfikir sejenak sebelum mengawali aktivitas kita hari ini..

 

Sahabat... ada pepatah yang mengatakan “seseorang sangat cenderung terhadap apa yang dilarang dan sangat merindukan sesuatu yang belum ia dapatkan.” Semakin kuat larangan itu semakin kuat pula keinginan untuk melakukannya. Semakin besar sesuatu keinginan yang belum kita dapatkan, semakin besar pula kerinduan kita terhadapnya.

Dua hal tersebut menyebabkan tergelincirnya hati.. kedua-duanya saling melengkapi menggoda..

 

 

Sahabat...hari ini kita akan mengejar keinginan kita kembali, kita akan menghadapi batasan-batasan larangan Allah Swt. Di perjalanan, di ruang kantor, larangan Allah Swt mencoba menghampiri kita..demikian juga peluang-peluang untuk mendapatkan harapan kita terbuka lebar, sekalipun dihiasi oleh sesuatu yang haram, maka semakin besarlah tarikan untuk melakukannya....

 

 

Sahabat sekalian...., kita akan memulai lembaran hari ini lagi.., raih terlebih dahulu mushaf Al Quran jika pagi ini kita belum membacanya , bacalah dengan penghayatan..jadikan ia sebagai penasihat dari Allah Swt, sempatkan berdzikir sejenak, dan berdoalah semoga Allah Swt membimbing langkah kita, hadirkan Allah Swt dalam pandangan dan hati kita, karena Dialah yang akan memberikan harapan yang kita cari, bagaimana mungkin kita akan melanggar larangannya sementara kita mengharapkan rahmat-Nya?

 

  

Sahabat seiman..

tataplah larangan Allah Swt sebagai kasih sayang Allah Swt, bukan pengekangan...hadirkan keinginan kita yang paling agung, yang kita kejar adalah ridho dan kasih sayang Allah Swt.....Jangan lupa Sahabat... luruskan niat, maksimalkan usaha lalu bertawakkallah, selamat beraktifitas!!! (SaiBah)



"This e-mail (including any attachments) is intended solely for the addressee and could contain information that is confidential; If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any use, disclosure, copying or dissemination of this e-mail and any attachment is strictly prohibited and you should immediately delete it. This message does not necessarily reflect the views of Bank Indonesia. Although this e-mail has been checked for computer viruses, Bank Indonesia accepts no liability for any damage caused by any virus and any malicious code transmitted by this e-mail. Therefore, the recipient should check again for the risk of viruses, malicious codes, etc as a result of e-mail transmission through Internet.”

Tidak ada komentar: