Jumat, 15 Juli 2011

Pembacaan Hadits Ba'da Shubuh 14-15072011

14072011                           SEGERA  BERBUKA
 
593.    Bersumber dan Sahal bin Sa'ad ra, bahwa Rasulullah SAW bersbada, "Orang-orang (mukmin) senantiasa dalam kebaikan selagi mereka segera berbuka".
                                                                                                                        (Muslim III:131)
594.    Bersumber  dari Abi 'Athiyyah, dia berkata 'Saya dan Masruq pernah menemui Aisayah ra. Kemudian Masruq bertanya kepada Aisyah, 'Ada dua orang sahabat  Muhammad SAW tidak pernah lengah dari kebaikan : pertama selalu segera melasaknakan shalat maghrib dan berbuka; dan yang kedua selalu menangguhkan shalat  Maghrib dan menangguhkan buka puasa. Kemudian Aisyah ra bertanya, "Siapakah yang selalu menyegerakan shalat maghrib dan berbuka ?". Kami jawab, 'Abdullah'. Kemudian  Aisyah berkata, "Demikian, itulah yang biasa dilakukan oleh Rasulullah SAW".
                                                                                                                        (Muslim III:131-132)
 
15072011            LARANGAN  MENGERJAKAN  PUASA  WISHAL
 
595.    Bersumber dari Abu Hurairah ra, ia menyatakan, 'Rasulullah telah mencegah (kita) dari mengerjakan puasa wishal (sambung). Kemudian ada seorang sahabat bertanya, 'Ya Rasulullah, bukankah engkau sendiri mengejakan puasa wishal ?'. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Siapakah diantara kalian yang sama denganku ?. Sesungguhnya dimalam hari aku diberi makan dan minum oleh Rabb-ku !". Ketika mereka tetap bersikeras ingin mengerjakan puasa wishal, Rasulullah SAW sengaja membiarkan mereka berpuasa wishal sehari sampai dua hari. Namun pada hari ketiga, mereka melihat tanggal. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Andaikata tanggal itu tertunda kedatangannya, niscaya akan kutambah (lagi) supaya kalian berpuasa wishal". Beliau seakan-akan memberi peringatan kepada mereka, lantaran enggan berhenti dari puasa wishal'.
                                                                                                                        (Muslim III:133)
 

Pembacaan Hadist Ba'da Isya 14072011

BEBERAPA  HAL  YANG  MEMBATALKAN  PUASA
 
            Perkara yang membatalkan puasa  terbagi menjadi dua, yaitu :
1.    Perkara yang membatalkan puasa dan wajib mengqadha'.
2.    Perkara yang membatalkan puasa dan wajib qadha'  serta membayar kifarat.
Diantara perkara yang membatalkan puasa dan wajib qadha adalah sebagai berikut :
 
1.    Makan dan minum dengan sengaja .
 
Jika seseorang makan dan minum karena lupa, salah, atau terpaksa, maka dia tidak diwajibkan qadha' dan membayar kifarat. Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
            "Barangsiapa yang lupa sementara dia sedang puasa, lalu makan dan minum, hendaknya dia meneruskan puasanya. Sesungguhnya dia diberi makan dan minum oleh Allah SWt". (HR Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasa'i, Ahmad dan Abu Daud)
Tirmidzi berkata hadits ini dijadikan hujjah oleh mayoritas ulama, termasuk juga pendapat Sufyan At-Tsauri, Syafi'i, Ahmad dan Ishaq, Daruquthni, Baihaki, dan Hakim yang menyatakan bahwa hadits ini shahih menurut syarat Muslim.
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
            "Barangsiapa berbuka pada bulan Ramadhan disebabkan lupa, maka dia tidak diwajibkan mengqadha' dan tidak pula membayar kifarat".
Dari Ibnu Abbas ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda :
            "Sesungguhnya Allah memaklumi dari umatku disebabkan keliru, lupa dan bila mereka dipaksa" .   (HR Ibnu Majah, Thabrani, dan Hakim)

Pembacaan Hadist Ba'da Maghrib 14072011

LARANGAN  MENDAHULUI  RAMADHAN
DENGAN  BERPUASA  SESUDAH  PERTENGAHAN   SYA'BAN
 
 
1.    Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi SAW, beliau bersabda : "Janganlah salah seorang diantara  mendahului Ramadhan dngan berpuasa sehari atau dua hari, kecuali bagi orang yang membiasakan berpuasa, maka berpuasalah pada hari itu".
(HR Bukhari dan Muslim)
 
2.    Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata, Rasulullah SAW  bersabda : "Janganlah kalian berpuasa sebelum datang bulan Ramadhan. Berpuasalah kalian karena melihat hilal (bulan) dan berbukalah kalian karena melihatnya. Dan apabila terhalang oleh awan maka sempurnakanlah sampai tiga puluh hari".
 
 (HR Turmudzi)
 
3.    Dari Abu Hurairah ia berkata., Rasulullah SAW bersabda : "Apabila sudah sampai pada pertengan bulan Sya'ban maka janganlah kalian berpuasa". 
 
                                                                                                  (HR Turmudzi)
 
4.    Dari Abul Yuqdan (Amar) bin Yasir ra., ia berkata : "Barangsiapa berpuasa pada hari yang masih diragukan, maka sungguh ia telah mendurhakai Abul Qasim (Nabi Muhammad SAW)".
 
(HR Abu Dawud dan Turmudzi)

Rabu, 13 Juli 2011

Pembacaan Hadist Ba'da Shubuh 13072011

KAFFARAT  ORANG  YANG  BERJIMA'  DENGAN  ISTERINYA
DISIANG  HARI  BULAN  RAMDHAN
 
 
590.  Bersumber dari Abu Haurairah ra, ia bercerita 'Pada suatu saat datanglah seorang shahabat menemui Nabi SAW, lalu menyatakan, 'Ya Rasulullah aku telah binasa'. Lalu beliau bertanya : "Apa yang telah membuatmu celaka ?". Shahabat itu menjawab, 'Aku telah bercampur dengan isteriku disiang hari bulan Ramadhan'. Kemudian beliau bertanya : "Apakah kamu mampu memerdekan seorang budak ?". Shahabat itu menjawab, 'Tidak (mampu)'. Beliau bertanya : "Lalu apakah kamu sanggup berpuasa selama dua bulan berturut-turut ?". Shahabat itu menjawab, 'Tidak (sanggup)'. Beliau bertanya : "Apakah kamu mampu memberi makan enam puluh orang miskin ? ". Shahabat itu menjawab, 'Tidak (mampu)'. Kemudian beliau duduk. Kemudian Nabi SAW memberikan kepadanya sekeranjang tamar (kurma kering), lalu bersabda kepadanya : "Shadaqahkan ini !". Shahabat itu menjawab, '(Ya Rasulullah), adakah yang lebih fakir daripada kami ?. Dikota Madinah tidak ada keluarga yang lebih butuh kepada sekeranjang kurma tersebut daripada kami'. Kemudian Nabi SAW tersenyum hingga tampak salah satu bagian giginya. Kemudian beliau bersabda : "Pulanglah dan berikanlah kurma ini kepada keluargamu ! ".   
(MUSLIM III : 139)

Pembacaan Hadist Ba'da Isya 12072011


BEBERAPA  HAL  YANG  DIBOLEHKAN  KETIKA  PUASA
 
      8.  Makan, minum dan bersetubuh sampai terbitnya fajar.
Jika Fajar sudah terbit dan ketika itu masih terdapat makanan didalam mulutnya, maka dia wajib memuntahkannya. Jika dalam keadaan bersetubuh, dia wajib segera mencabut kemaluannya. Jika makan telah dimuntahkan dan zakar (kemaluan laki-laki) segera dicabut dari dalam vagina (kemaluan isteri) maka puasanya tetap berlaku. Tetapi jika makanan yang berada didalam mulutnya ditelan dengan sengaja atau tetap bersetubuh dengan isterinya dikala mengetahui bahwa fajar telah terbit, maka puasanya batal. Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya Bilal mengumandangkan azan pada waktu malam. Jika kalian mendengarnya, maka teruskanlah kalian makan dan minum hingga terdengar suara azan yang dikumandangkan Ibnu Ummi Maktum".
 
      9.  Orang yang puasa dibolehkan berada dalam keadaan junub diwaktu shubuh.
            Hal ini sebagaimana yang telah dinyatakan dalam hadist 'Aisyah.
 
      10.   Wanita yang mengalami haid atau nifas, jika darah mereka terhenti diwaktu
               malam, dibolehkan menangguhkan mandi hingga waktu shubuh meskipun
               sudah memulai puasa. Kemudian hendaknya mereka mandi untuk melakukan
     sholat shubuh.