Kamis, 04 Agustus 2011

Pembacaan Hadits 03082011

@Ramadhan 1432H Terbaikku

Manusia Akan Dikumpulkan di Padang Mahsyar
Tanpa Alas Kaki, Telanjang Bulat, dan Tanpa Berkhitan
 
 
1950.  Bersumber dari Aisyah ra., ia mengatakan, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Pada hari Kiamat, manusia akan dikumpulkan di padang Mahsyar tanpa alas kaki, telanjang bulat, dan tidak berkhitan'. Lalu aku bertanya, 'Ya Rasulullah, apakah laki-laki dan perempuan berkumpul dan saling memperhatikan lawan jenisnya ?'. Rasulullah SAW bersabda, "Ya Aisyah, kesulitan mereka pada saat itu sangat dahsyat, mengalahkan keinginan mereka untuk saling memperhatikan' ".
(Muslim  VIII : 156)
 
 
 
Manusia  Akan Dikumpulkan  Menjadi  Beberapa  Kelompok
 
 
1951.  Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "(Menjelang hari Kiamat) manusia(*) akan dikumpulkan menjadi tiga kategori : (pertama) orang-orang yang dalam kesenangan bercampur keharuan; (kedua) orang-orang menunggang hewan tunggangan, ada dua orang menunggang seekor hewan, ada tiga orang menunggang seekor hewan, ada empat orang menunggang seekor hewan, dan ada (pula) sepuluh orang menunggang seekor hewan; dan (ketiga) orang-orang yang selain mereka di atas, mereka akan dikepung oleh api. Api tersebut mengepung mereka ketika mereka berada pada malam hari, mengepung mereka ketika mereka berada pada pagi hari, mengepung mereka ketika mereka berada pada siang hari, dan mengepung mereka ketika mereka berada pada sore hari".
(Muslim VIII : 157)
 
 (*) Yakni diakhir dunia sebelum kiamat.
      Sebelum ditiupkan "as-shur" dengan dalil perkataannya
      "watuhsyar baqiyyatuhum n-nar".
 
[Ringkasan Shahih Muslim®]
 

Rabu, 03 Agustus 2011

Luapan Rindu - Embun Pagi Forsimpta

Dari: forsimpta
 
Luapan rindu

Assalaamu'alaikum Wr. Wb.
Sahabat seiman..,
Akhirnya kekasih yang dinanti itu tiba, lampiaskanlah kerinduan dengan sujud syukur kepada Dzat yang menyampaikan kita ke istana Ramadhan, nikmatilah segar udaranya, indah pemandangannya, serta pesona para penghuninya, lalu perkuatlah Azzam agar jangan dulu kita keluar melainkan akan pindah ke istana lainnya atau ke syurga Ar Royyan yang lebih kekal..
 
Sahabat seiman..,
Biarkan airmata bahagia penuh haru menetes pertanda iman di dada telah menemukan pelabuhannya, biarkan lisan bergumam lirih berucap doa melantunkan harapan terindah, biarkan diri hanyut dalam perjumpaan penuh kesan, karena itu semua akan menguatkan kita untuk bertahan dalam menikmati perjalanan Ramadhan..

‫‫اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ‬‬

Ya Allah.. bantu hamba untuk menghias indah hati membasahi lisan dengan berdzikir syahdu kepada-Mu, dan membingkai amal dalam nikmat bersyukur kepada-Mu, dan hanyut dalam lezat ibadah terbaik kepada-Mu! (H.R. Abu Daud, No: 1301, Ahmad No: 21109)
 
Sahabat seiman..,
Seharusnya hari-hari Ramadhan menyemangati aktifitas kita, bak kekasih yang baru berjumpa dengan pujaannya, seakan ia ingin menunjukan bahwa dialah yang terbaik.., selamat beraktifitas! (SaiBah)



Pancaran iman terendah - Embun Pagi Forsimpta


Dari: forsimpta
 
Pancaran iman terendah

Assalaamu 'alaikum Wr. Wb.
Sahabat seiman..,
Memasuki hari kedua Ramadhan kuingin tetap berbagi, luar biasa nikmat beribadah, semakin diselami semakin dalam samuderanya, semakin ditelusuri semakin luas saharanya, dan semakin diteguk kesegarannya semakin haus kita dibuatnya.. seakan diri semakin dekaat dengan Allah SWT, seolah benteng diri semakin kuat terasa, ya Allah tetap semaikan selalu dalam diri hangat peluk rahmat-Mu
  
Sahabat seiman..,
telah berapa lembar mushaf yang menghiasi pagi? Berapa bait dzikir yang membasahi lisan? Seberapa hebat telah kita hempaskan rayuan murahan yang mencoba memalingkan dari jalan Allah SWT? Rasakan bagaimana dahsyat kekuatan iman melahirkan gelombang semangat, menumbuh suburkan kerinduan tuk segera mengukir prestasi yang akan kita bawa hingga ke Firdaus nanti..
 
Sahabat seiman..,
Kuyakin pasti lisan ini telah terbiasa mengucap kalimat yang baik, mulai terasa getir pahit setiap terucap tanpa sengaja kalimat yang buruk.. ketahuilah puasa bukan sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan kata-kata yang buruk bahkan yang sia-sia.. sehingga yang keluar dari lisan ini hanya pancaran iman di dada, dan keyakinan yang membaja..
 
Sahabat seiman..,
Iman di dada kan selalu meronta, ingin bergejolak keluar dalam bentuk sikap nyata.., maka kata-kata adalah bukti minimalnya, jika kita mampu mengendalikannya itu pertanda benar iman kita, namun bila kata-kata baik saja tak mampu terucap, masihkah diharap segunung amal terlaksana? Atau bila kata-kata buruk saja tak dapat ia tahan, mampukah gejolak nafsu terkendalikan? Ya Allah bimbing kami hamba-hamba-Mu yang lemah ini, selamat beraktifitas! (SaiBah)

Rasulullah SAW bersabda, artinya:
"siapa yang tak tak mampu meninggalkan perkataan kotor dan amal yang serupa, maka Allah SWT tak butuh dari ia meninggalkan makan dan minumnya" (H.R. Muttafaq 'alaih)




Trs: Investasi tanpa batas - Embun Pagi Forsimpta

Dari: Pengurus forsimpta pengurus.forsimpta@gmail.com
Investasi tanpa batas

Assalaamu 'alaikum Wr. Wb.

Sahabat seiman..,
Ramadhan kian hari kian memikat, sungguh hari-harinya berlalu terasa begitu cepat, kini kita telah memasuki hari ketiga, rasanya belum banyak prestasi amal kuperbuat, sepertinya masih banyak waktu mahal yang terlewat..., ya Allah kuingin setiap hembus nafas ini menjadi investasi akhirat, bimbing langkah hamba agar senantiasa semangat meski hingga nanti batas Ramadhan telah lewat..
 
Sahabat seiman..,
Kita terlalu cerdas untuk berpikir memiliki investasi, kita terlalu pintar mencari investasi yang paling menguntungkan, rasa-rasanya hampir setiap manusia telah memikirkan ini. Tetapi tidak setiap kita yang pandai menatap investasi akhirat, tak semua kita yang tergoda dengan keuntungannya.. apakah karena banyaknya tak mencukupi, mungkinkah karena keuntungannya tak berarti? Ataukah jangan-jangan iman kita yang lemah tak mampu meyakini kebenarannya yang pasti..?
 
Sahabat seiman..,
Dapatkah kita temukan investasi yang keuntungannya berlipat-lipat, bahkan tak berbatass..? satu kebaikan ringan akan digandakan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus, bahkan sampai lipat gandaan yang tak berbatas.. ada bonus yang nilai keuntungannya bahkan melebih usia kita, lebih baik dari seribu bulan.. bahkan kita dapat dengan leluasa melakukan transaksinya kapan saja dan dimana saja, karena pintunya terbuka lebar, dan penghambatnya tak ada selain kemalasan dalam diri kita.
 
Sahabat seiman..,
Kuyakin iman di dada semakin bergetar melihat peluang ini, degupnya akan semakin keras karena waktunya terus semakin habis, dan detaknya semakin dahsyat melihat orang-orang berlomba berlari mengejarnya. Maka siapkanlah diri, karena satu detik, menit, hembusan nafas bahkan kedipan mata akan bernilai luarbiasa jika kita mampu memanfaatkannya dengan kebaikan .. selamat beraktifitas! (SaiBah)



Pembacaan Hadits 02082011

@Ramadhan 1432H, Terbaikku

Pada  Hari  Kiamat  Allah  Menggenggam  Langit dan Bumi
 Terlipat  di Tangan  Kanan-Nya
 
1946.  Bersumber dari Ibnu Umar ra, dia menuturkan, "Rasulullah SAW bersabda, 'Pada Hari Kiamat (kelak), Allah Azza wa Jalla akan melipat langit lalu Dia menggenggamnya dengan tangan kanan-Nya. Kemudian Allah berfirman, 'Akulah Maha Raja ! Dimanakah sekarang orang-orang yang (pernah) berbuat sewenang-wenang ?. Dimanakah sekarang orang-orang yang (pernah) berbuat menyombongkan diri ?'. Kemudian Allah melipat bumi dengan tangan kiri-Nya, kemudian berfirman, 'Akulah Maha Raja ! Dimanakah sekarang orang-orang yang (pernah) berbuat sewenang-wenang ? Dimanakah (sekarang) orang-orang yang (pernah) menyombongkan diri ?' ".
(Muslim VIII : 126)
 
Sifat  Bumi  Pada  Hari  Kiamat
 
1947.  Bersumber dari Sahal bin Sa'ad ra, ia menuturkan, "Rasulullah SAW bersabda, 'Pada Hari Kiamat (kelak) manusia akan dikumpulkan diatas dataran yang putih cemerlang berbentuk bulat pipih dan gundul tanpa ada tanda diatasnya bagi siapapun' ".
(Muslim VIII : 127)
 
 
Setiap Hamba  Akan  Dibangkitkan Seperti
Ketika  Meninggal  Dunia
 
1948.  Berasal dari Jabir (bin Abdullah) ra, ia bertutur, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Setiap hamba akan dibangkitkan (pada hari berbangkit) seperti ketika meninggal dunia' ".
(Muslim VIII : 165)
 
 
Kebangkitan (Hamba)  Menurut  Amal  Masing-Masing
 
1949.  Berasal dari Abdullah bin Umar ra, ia mengatakan, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Manakala Allah bermaksud hendak menimpakan adzab kepada suatu kaum, maka Dia akan menimpakan adzab tersebut kepada semua orang yang ada di kaum itu, kemudian mereka akan dibangkitkan sesuai dengan amal perbuatan mereka masing-masing' ".
(Muslim VIII : 165)
 
[Ringkasan Shahih Muslim®]

Pembacaan Hadits Ba'da Shubuh 31072011

Carilah Lailatul Qadar Itu pada Malam yang
ke Sembilan,Tujuh, dan ke Lima!
 
637.    Bersumber dari Abu Sa'id al-Khudri ra, ia menceritakan, 'Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah beri'tikaf pada sepuluh hari yang pertengahan dari bulan Ramadhan untuk mencari Lailatul Qadar. Kasus tersebut terjadi sebelum mendapat penjelasan mengenai Lailatul Qadar itu. Setelah sepuluh malam beliau minta dibuatkan bilik, tetapi kemudian dibongkar. Lalu beliau diberi tahu bahwa Lailatul Qadar ada pada sepuluh malam yang terakhir, maka beliau minta dibuatkan bilik lagi tetapi kemudian dibongkar lagi. Setelah itu beliau keluar menuju orang banyak lalu bersabda, "Saudara-saudara! Sungguh telah diberitahukan kepadaku tentang Lailatul Qadar, dan aku keluar untuk memberitahu kalian mengenai Lailatul Qadar. Maka, datanglah dua orang yang saling mengaku benar(*) yang disertai oleh setan, lalu Lailatul Qadar terlupakan olehku. Maka, carilah Lailatul Qadar pada malam ke-9, ke-7, dan ke-5 !".
Seseorang bertanya, 'Hai Abu Sa'id !  Anda pasti lebih tahu daripada kami mengenai bilangan tersebut ?' Kata Abu Sa'id, 'Tentu, kami lebih tahu daripada kalian mengenai hal itu'. Tanya orang tersebut, 'Apa yang dimaksud malam ke-9, ke-7, dan ke-5 ?'.Jawab Abu Sa'id !, 'Apabila malam ke-21 telah lewat, maka berikutnya adalah malam ke-22. Itulah yang dimaksud malam ke-9. Apabila malam ke-23 telah berlalu, maka berikutnya adalah malam ke-7 dan, apabila malam ke-25 telah berlalu, maka berikutnya adalah malam ke-5'.
(Muslim III:173)
 
Lailatul Qadar Jatuh pada Malam ke Dua Puluh Sembilan
 
638.    Bersumber dari Zirr bin Hubaisy, ia menceritakan, 'Aku pernah bertanya kepada Ubai bin Ka'ab ra, bahwa saudaramu, Ibnu Mas'ud mengatakan, 'Barangsiapa mengerjakan ibadah diwaktu malam hari selama setahun, niscaya ia akan mendapatkan Lailatul Qadar'. Kemudian Ubai bin Ka'ab berkata, 'Semoga Allah memberi rahmat kepadanya. Dia ingin kiranya manusia tidak terpancang pada hal itu saja. Tidakkah kamu tahu, sesungguhnya dia telah mengetahui bahwa, Lailatul Qadar itu terdapat pada bulan Ramadhan, yaitu kesepuluh hari yang terakhir, atau pada malam yang kedua puluh tujuh'. Kemudian Ubai bin Ka'ab bersumpah bahwa sesungguhnya Lailatul Qadar itu memang turun pada malam yang kedua puluh tujuh. Kemudian aku bertanya kepadanya, 'Wahai Abul Mundzir (panggilan akrab Ubai bin Ka'ab), apa dasarmu, kamu berani berkeyakinan seperti itu ?'. Ubai menjawab, 'Ada tanda-tandanya atau ada isyarat yang Rasulullah SAW pernah informasikan kepada kami. Yakni bahwa pada pagi harinya, matahari ketika terbit, sinarnya kelihatan suram''.
(Muslim III:174)
[Ringkasan Shahih Muslim®]

Pembacaan Hadits Ba'da Isya 29072011


I' T I K A F
 
Syarat-syarat  I'tikaf
 
            Syarat melakukan i'tikaf  adalah : Muslim, mumayiz, suci dari junub, haid, dan nifas. Dengan demikian i'tikaf tidak sah apabila dilakukan oleh orang kafir, anak-anak yang belum mumayiz, orang yang sedang junub, perempuan yang sedang haid, atau sedang nifas.
 
Rukun-rukun I'tikaf
            Hakikat I'tikaf adalah menetap dalam masjid dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Jika tidak menetap didalam masjid atau tidak disertai dengan niat beribadah kepada Allah, maka dia tidak bisa dikatakan sedang i'tikaf.
            Kewajiban niat untuk i'tikaf berdasarkan pada firman Allah SWT, "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus".
(Al-Bayyinah [98]:5)
 
            Dan sabda Rasulullah SAW : "Setiap perbuatan tergantung pada niatnya, dan setiap orang (mendapat balasan) sesuai dengan apa yang diniatkan".
 
            Tempat yang dipergunakn untuk i'tikaf adalah masjid. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT : "Dan janganlah kalian mencampuri istri-istri kalian, sementara kalian sedang  i'tikaf didalam masjid".   (Al-Baqarah [2]:187)
 
            Yang dijadikan sebagai hujjah adalah bahwa sekiranya i'tikaf sah jika dilakukan diluar masjid, tentunya larangan mencampuri istri tidak hanya terbatas pada saat i'tikaf didalam  masjid karena hal yang demikian dapat membatalkan i'tikaf. Jadi ayat ini menyatakan bahwa i'tikaf hanya sah apabila dialkukan didalam masjid.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
[Fiqih Sunnah – Sayyid Sabiq®]