Sabtu, 18 Februari 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Maghrib 17022012

WALI (PENJAGA) YATIM
 
Hadis Saidatina Aisyah r.a., Tentang firman Allah Yang bermaksud : Barang siapa atau wali (penjaga) yang menjaga anak-anak yatim yang miskin bolehlah dia makan dari harta anak yatim peliharaannya dengan baik, dengan katanya : Ayat ini diturun-kan kepada wali (penjaga) harta anak yatim yang mengurus harta mereka. Mereka boleh mengambil harta tersebut sekiranya dia amat berhajat menggunakan uang tersebut.
(HR. Bukhari)
 
Syarah/Penjelasan :
            Diperbolehkan bagi orang yang menjadi wali anak yatim untuk memakan sedikit hartanya kalau sangat membutuhkan karena sangat miskin. Tapi kalau kita kaya maka kita bukan mengambil harta anak yatim tapi malah harus menyantuninya, karena menyantuni anak yatim adalah kewajiban. Kebanyakan anak-anak yatim adalah anak yang hidupnya kekurangan baik dari segi materi ataupun kasih sayang. Untuk itu bantulah dan sayangilah mereka.
 
INDEKS Hadits & Syarah®

Pembacaan Hadits Ba'da Shubuh 17022012

Keutamaan  Berpuasa
 
571.    Bersumber dari Abu Hurairah r.a., ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Allah Azza Wa Jalla berfirman, 'Setiap amalan anak cucu Adam itu adalah untuknya, melainkan puasa. Puasa adalah untuk-Ku dan Aku sendirilah yang akan membalasnya'. Puasa itu merupakan perisai. Jika pada suatu hari seorang di-antara kalian sedang berpuasa, maka janganlah ia mengeluarkan kata-kata kotor dan jangan (pula) berteriak. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengutuknya, maka hendaklah ia mengatakan, 'Sesungguhnya aku sedang berpuasa'. Demi dzat yang jiwa Muhammad berada dalam genggamannya, se-sungguhnya bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum aromanya di sisi Allah kelak pada hari Kiamat daripada aroma minyak kasturi. Dan orang yang berpuasa itu memperoleh kegembiraan sekaligus : (pertama) apabila ia berbuka, maka ia pasti berbahagia  karena berbukanya; dan (kedua) apabila ia berjumpa dengan Rabbnya, ia pasti berbahagia karena puasanya'".
(Muslim III : 158)
 
Ringkasan Shahih Muslim®

Jumat, 17 Februari 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Isya 16022012

Hukum Menyalati Orang yang Mati Syahid
 
(........................ lanjutan )
          Abu Hanifah, Thauri, Hasan dan Ibnu Muyassib lebih condong pada pada riwayat yang menyatakan, bahwa orang yang syahid tetap wajib dishalati.
 
            Dalam kitab al-Umm, Imam Syafi'i menyatakan bahwa ada beberapa hadits yang seakan-akan hadits ini mutawatir, bahwasanya Rasulullah SAW tidak me-nyalati mereka yang syahid diperang Uhud. Adapun hadits yang meriwayatkan bahwa beliau menyalati jenazah mereka, bahkan untuk Hamzah r.a., sampai beliau melakukan takbir sebanyak sembilan kali, tidak bisa diterima. Bagi orang yang menjadikan landasan pada hadits yang tidak syah, ia perlu merasa malu pada dirinya sendiri, karena hadits tersebut berlawanan dengan hadits yang shahih.
 
            Adapun hadits yang berasal dari Uqbah bin Amir, bahwasanya peristiwa tersebut terjadi setelah delapan tahun berlalu. Lebih lanjut Imam Syafi'i berkata, "Seakan-akan Rasulullah SAW mendo'akan, saat itu mendo'akan dan meminta ampunan untuk mereka setelah beliau mengetahui bahwa tidak lama lagi beliau akan wafat. Untuk itu, beliau berpamitan kepada mereka. Sehingga apa yang beliau lakukan ini tidak dapat menghapus hukum hadits yang sudah jelas dan tetap",
                                                       
Fiqih Sunnah®

Pembacaan Hadits Ba'da Maghrib 16022012

BERBUAT  BAIK  KEPADA  ANAK  YATIM
 
Barang siapa berbuat baik kepada anak yatim laki-laki atau perempuan, maka aku dan dia berada di surga sama seperti ini.
(Riwayat Hamim melalui Anas r.a)
 
Syarah/Penjelasan :
            Nabi SAW mengucapkan kalimat diatas seraya mengisyaratkan dengan kedua jarinya, yaitu jari telunjuk dan jari tengahnya yang kedua-duanya diacungkan. Tinggi jari telunjuk dengan jari tengah hanya berbeda sedikit dan sangat dekat. Ini menunjukkan derajat orang yang berbuat baik kepada anak yatim atau menganggap anak yatim sebagai anak mempunyai derajat yang tinggi dan nanti di surga ia akan dekat dengan Rasulullah SAW.
Barangsiapa yang memperlakukan anak-anak yatim yang berada dibawah tanggungannya, dengan baik seperti terhadap anaknya sendiri maka kelak dihari kiamat ia akan bersama-sama dengan Nabi SAW di Surga. Keindahan Surga digambarkan dalam kata-kata hikmah, "Seandainya akal dapat melihat keindahan surga melalui mata imannya, niscaya akan leburlah jiwa ini karena rindu kepadanya". Salah satu pintu untuk kesurga cintailah anak yatim. Jangan sekali-kali memperlakukan anak yatim dengan tidak baik apalagi menyiksanya, karena itu akan mendatangkan kebencian Allah dan Rasul-Nya.
 
INDEKS Hadits & Syarah®

Kamis, 16 Februari 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Shubuh 16022012

Tha'un (Wabah Penyakit) Adalah Peringatan Keras,
Karena itu Janganlah Kalian Masuk ke Wilayah yang Tengah
Dilanda Wabah  Penyakit, dan Janganlah Kalian  Keluar
dari Situ, Jika Kalian Sedang Berada di Dalamnya
 
Bersumber dari Usamah bin Zaid ra., dari Rasulullah SAW, bahwa beliau bersabda, "Sesungguhnya wabah penyakit ini adalah peringatan keras yang pernah ditimpakan kepada umat-umat sebelum kalian, kemudian wabah tersebut menetap dibumi. Kemudian  pada suatu saat wabah tersebut menghilang dan pada saat yang lain datang (lagi). Barangsiapa yang mendengar bahwa disuatu daerah tengah dilanda suatu wabah penyakit, maka janganlah ia datang ke sana; dan barangsiapa sudah terlanjur berada ditengah daerah tersebut, maka janganlah sekali-kali ia keluar meninggalkan daerah tersebut".
(Muslim VII : 28)
 
Ringkasan Shahih Muslim®