Sabtu, 03 Maret 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Isya 01032012

Cara Membawa Jenazah dan Berjalan
Menuju Pemakaman
(........................ lanjutan )
 
3.   Berjalan didepan, dibelakang, desebelah kanan atau sebelah kiri Jenazah. Menegenai hal ini, para ulama berbeda pendapat mengenai posisi berjalan saat mengantar jenazah ke pemakaman, mana yang lebih utama ?. Secara umum mayoritas ulama berpendapat, bahwa yang utama hendaknya adalah berjalan didepan jenazah. Mereka berkata, "Yang lebih utama adalah berjalan didepan jenazah karena Rasulullah SAW, Abu Bakar dan Umar berjalan di-depan jenazah (saat mengantar jenazah).
 
Imam Hanafi berpendapat, bagi orang yang mengantar dengan berjalan, di utamakan baginya untuk berjalan dibagian belakang jenazah. Ini yang dapat kita pahami dari perintah Rasulullah SAW untuk mengikuti jenazah, dan orang yang mengikuti pada umumnya mereka dbelakang.
 
Anas bin Malik berpendapat, Baik dibelakang maupun didepan, semuanya sama, sebagaimana yang telah disabdakan dalam haditsnya,
 
"Orang yang menaiki kendaraan, hendaknya ia berada dibelakang jenazah, dan orang yang berjalan (boleh) dibelakang, didepan, dibagian kanan atau-pun dibagian kiri dengan tetap berdekatan dengan jenazah".
 
Kesimpulan :
Semua pendapat yang telah dikemukakan didepan sama, dan hu-kumnya mubah yang tidak perlu diperdebatkan.
                                                                                                ( berlanjut..........................
Fiqih Sunnah®
           

Jumat, 02 Maret 2012

Embun Pagi Forsimpta

Original message From: forsimpta@dakwahkantor.com
Sent: Friday, March 02, 2012 8:14 AM
Subject: Embun Pagi Forsimpta

 

Memenej Bahagia dan Derita

 

Assalaamu‘alaikum Wr. Wb.

 

Sahabat seiman..,

Satu lagi lembaran baru perjalanan hidup kita buka, boleh jadi kita mengira bertambah usia namun sesungguhnya jatah hidup terkurang, bahkan bisa jadi tak banyak lagi yang tersisa. Terkadang terkumpul asa namun sering kita lupa barangkali tintanya sebentar lagi mengering. Namun sudikah kita kenang lembaran-lembaran sebelumnya, agar aib itu tertutupi, kesalahan terbaiki, dan lembar berikutnya menjadi lebih indah..

 

Sahabat seiman..,

Kulihat banyak orang yang terluap kesenangan, terhanyut kelezatan. Meski ambisi dan kerakusan tak pernah usang, namun perjalanan waktu mengingatkan bahwa dunia bukan akhir perjalanan dan puncak kesenangan. Bukankah setiap kita tak sudi kesenangannya berakhir? Seharusnya ketamakan orang yang beriman melahirkan amal shaleh yang gemilang, biarlah semua kan tersempurnakan di syurga harapan..

 

Sahabat seiman..,

Sementara lihatlah disana banyak yang menjerit terhimpit sulit, merintih tertindih perih, lantaran derita yang datang silih berganti, seakan menghapus senyum seolah memupus bahagia. Bukankah setiap kita merindukan berakhirnya derita? Semestinya laju waktu dunia membuka lebar senyum kita, merekah hati yang duka, sebab kerinduannya terobati semakin dekatnya akhir derita, dan betapa dekatnya pertolongan Allah SWT tiba..

 

Sahabat seiman..,

Betapa cerahnya hidup dengan iman, berkurangnya bahagia tak menjadikan derita, bertambahnya derita semakin mengundang bahagia. Seharusnya Iman bukan sekedar menuntun kita mengingat kematian tapi juga menghisab persiapan.. bersyukurlah apapun keadaannya, karena masa depan bahagia milik orang yang beriman dan beramall shaleh, selamat beraktifitas!

Inspirasi Q.S. Ali Imran: 179) (@_SaiBah)

Forsimpta untuk Masyarakat Muslim Perkantoran



"This e-mail (including any attachments) is intended solely for the addressee and could contain information that is confidential; If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any use, disclosure, copying or dissemination of this e-mail and any attachment is strictly prohibited and you should immediately delete it. This message does not necessarily reflect the views of Bank Indonesia. Although this e-mail has been checked for computer viruses, Bank Indonesia accepts no liability for any damage caused by any virus and any malicious code transmitted by this e-mail. Therefore, the recipient should check again for the risk of viruses, malicious codes, etc as a result of e-mail transmission through Internet.”

Pembacaan Hadits Ba'da Maghrib 01032012

KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAKNYA
 
Sungguh termasuk kewajiban orang tua terhadap anaknya ialah mengajarkan menulis kepadanya, memperindah namanya, dan menikahkannya apabila telah cukup usia.
(Riwayat Ibnu Najjar)
 
Syarah/Penjelasan :
            Mengajarkan menulis kepadanya agar ia tidak menjadi orang yang buta huruf. Menulis dan membaca adalah kemampuan dasar untuk mendapatkan ilmu penge-tahuan. Seorang anak kalau tidak memiliki kemampuan baca tulis akan mengakibatkan dia tumbuh menjadi anak yang bodoh, makanya tidak mengheran-kan kalau orang tua diwajibkan untuk mengajarkan menulis serta membaca. Sehubungan dengan menulis, maka yang wajib didahulukan ialah, yang fardhu 'ain. Kemudian yang fardhu Kifayah.
            Memperindah namanya, yakni memberinya nama yang baik, seperti nama Muhammad atau Abdullah, dan sebagainya, jika anaknya lelaki. Jika perempuan, beri nama Fatimah, Zainab, Mariah dan sebagainya. Janganlah memberikan nama anak dengan nama yang jelek seperti Abu Lahab, Abu Jahal dan lain-lain, atau nama-nama Nasrani dan Yahudi seperti Mathius, Yahuda dan lain-lain. Karena nama-nama Nasrani dan Yahudi adalah sejelek-jeleknya nama.
            Apabila sudah cukup usia untuk berumah tangga, maka orang tua diwajibkan untuk menikahkannya. Apalagi anak perempuan yang sudah baligh, orang tua harus secepatnya mencarikan dia jodoh. Sedangkan untuk anak laki-laki biarkan dia memilih calon pendamping hidupnya sendiri. Demikianlah diantara kewajiban yang harus dilakukan oleh orang tua.terhadap anaknya.
           
INDEKS Hadits & Syarah®

Kamis, 01 Maret 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Shubuh 01032012

Orang yang Berpuasa,
Makan atau Minum Karena Lupa
 
587.    Bersumber dari Abu Hurairah ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa lupa, padahal ia berpuasa lalu ia makan atau minum, maka hendaklah ia menyempurnakan puasanya !. Sebab, sesungguhnya itu Allahlah yang memberinya makan atau minum".
(Muslim III : 160)
 
Ringkasan Shahih Muslim®
 

Pembacaan Hadits Ba'da Isya 29022012

Cara Membawa Jenazah dan Berjalan
Menuju Pemakaman
 
(........................ lanjutan )
 
2.    Mempercepat jalan agar cepat sampai ditrmpat pemakaman. AbuHurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Bersegeralah kalian membawa jenazah. Jika ia termasuk orang yang saleh, maka itu merupakan suatu kebaikan yang kalian persembahkan kepadanya, dan jika ia termasuk orang yang buruk, maka itu termasuk keburukan yang segera kalian lepaskan dari pundak kalian". (HR. Bukhari)
 
Imam Ahmad, Nasai dan yang lain juga meriwayatkan dari Abu Bakrah, ia berkata kami pernah bersama Rasulullah SAW mengantarkan jenazah dengan sedikit berlari.
 
Imam Bukhari meriwayatkan dalam kitab at-Tarikh bahwasanya pada saat kematian Sa'ad, Rasulullah SAW begitu cepat membawa jenazah (kepemakaman) sampai sandal kami putus.
 
Dalam kitab al-Fath, Ibnu Hajar al- Athqalani berkata, mempercepat dalam berjalan ketika mengantarkan mayat sangat di anjurkan, tapi dengan catatan, bahwa hal tersebut tidak sampai membahayakan mayat, juga tidak memberatkan orang yang membawanya.  Qurtubi berkata, maksud dari hadits Rasulullah SAW diatas adalah agar kita tidak memperlambat atau menunda pemakaman. Karena, memper-lambat atau menunda dapat mendatangkan khayalan dan bersantai.
 
                                                                                                ( berlanjut..........................
Fiqih Sunnah®