Sabtu, 24 Maret 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Shubuh 24032012

Perempuan Menunaikan Ibadah Haji
Bersama Mahram
 
645.    Bersumber dari Abu Sa'id al-Khudri ra., ia berkata, "Rasulullah SAW bersabda, 'Tidak halal seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari akhirat bepergian jauh selama tiga hari atau lebih, kecuali bersama ayahnya, atau puteranya, atau suaminya, atau saudara laki-lakinya, atau mahramnya yang lain'".
            (Muslim IV : 104)
 
646.    Bersumber dari Abu Hurairah ra., dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Tidak Halal seorang perempuan yang beriman kepada Allah dan hari kiamat melakukan safar (perjalanan) selama satu hari kecuali ia bersama mahramnya".
(Muslim IV : 104)
 
Ringkasan Shahih Muslim®

Pembacaan Hadits ba'da Isya 23032012

Memakamkan Jenazah
 
Hukum Membaca Talqin Setelah Jenazah DImakamkan
( .....lanjutan.........................
 
Thabrani meriwayatkan dari Umamah ra bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang dari saudara kalian meninggal dunia, dan telah meratakan tanah di atas pemakamannya, hendaknya salah seorang dari kalian berdiri di atas pemakamannya sejajar dengan kepalanya lalu berkata, 'Wahai fulan bin fulan', karena sesungguhnya ia mendengar tapi tidak bisa menjawab. Lalu katakan, 'Wahan fulan bin fulan', karena sesungguhnya ia sedang duduk dengan tegak. Lalu hendaknya berkata, 'Wahai fulan bin fulan', karena sesungguhnya ia berkata, 'berilah petunjuk kepada saya, maka Allah SWT akan merahmatimu' tapi kalian tidak merasakan hal tersebut. Kemudian hendaknya ia berkata, 'ingatlah apa yang kamu bawa setelah keluar dari kehidupan dunia, yaitu ucapan : Tiada Tuhan selain Allah, dan sesungguhnya Muhammad  adalah hamba dan utusan-Nya. Sesungguhnya engkau ridha bahwa Allah SWT sebagai Tuhanmu, Islam sebagai agamamu, Muhammad sebagai nabimu dan Al-Qur'an sebagai petunjukmu', karena sesungguhnya malaikat Munkar dan Nakir mengambil setiap tangan orang (yang meninggal dunia) dan berkata : Ikutlah aku. Tidak ada yang mendudukkan kami disamping orang yang memiliki hujjah". Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW., "Wahai Rasulullah, jika mayat tidak diketahui ibunya?". Beliau menjawab, "Ia dinasabkan kepada ibunya, Hawa. Wahai fulan bin Hawa".
 
            Dalam kitab at-Talkhis, Ibnu Hajar berkata bahwa riwayat ini baik. Dhayyak, dalam kitab al-Muhkam, menguatkan riwayat ini. Dalam riwayat ini terdapat nama Ashim bin Abdullah, yang mana ia termasuk orang yang lemah. Al-Hasimi berkata, dalam rentetan sanad hadits ini terdapat beberapa orang yang tidak saya kenal. Imam Nawai berkata, hadits ini dhaif. Meskipun demikian, hadits ini bisa menjadikan kita tenang dan lega. Para ulama hadits dan yang lain telah sepakat bahwa hadits ini bisa dijadikan pegangan untuk fhadhailul a'mal, menumbuhkan semangat pada diri dan menanamkan rasa takut (atas siksa Allah). Karena selain riwayat ini, ada juga riwayat lain, seperti hadits yang berbunyi, "Mintalah kemantapan untuknya".
            Amar bin Ash memberi wasiat agar dibacakan talqin untuknya. Dan hal semacam ini juga diikuti oleh penduduk Syam hingga pada masa sekarang.
            Mayoritas pengikut Imam Malik dan Hambali berpendapat bahwa hukum membaca talqin untuk orang yang sudah meninggal dunia adalah makruh.
            Al-Atram berkata, aku berkata kepada Ahmad, bagaimana pendapatmu jika ada orang yang meninggal dunia, kemudian ada yang berdiri di atas makamnya lalu berkata, wahai fulan bin fulan ? Ahmad berkata, aku tidak pernah melihat seorangpun yang melakukannya kecuali penduduk Syam. Abu al-Mughirah ketika meninggal dunia, ia dibacakan talqin. Diriwayatkan dari Abu Bakar bin Abu Maryam dari gurunya bahwasanya mereka melakukan hal yang sedemikian (membaca talqin untuk mayat). Ismail bin Iyas juga meriwayatkan hal yang sama sebagaimana riwayat Abu Umamah.
 
Fiqih Sunnah®

Jumat, 23 Maret 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Maghrib 23032012

SETIAP ANAK DILAHIRKAN DALAM
KEADAAN SUCI
 
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, hingga lisannya dapat mengungkapkan kehendak dirinya, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai orang Yahudi, Nasrani atau orang Majusi.
(Riwayat al-Aswad Ibnu Surai)
 
Syarah/Penjelasan :
            Yang dimaksud dengan fitrah ialah dalam keadaan suci, yakni bersih dari dosa, karena itu dikatakan bahwa anak-anak itu adalah kekasih-kekasih Allah. Hal itu berlangsung hingga si anak sampai pada usia dimana ia dapat mengungkapkan kehendak dirinya. Makna yang dimaksud ialah si anak telah mencapai usia baligh. Karena pada usia dia mencapai usia baligh sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga dia sudah terkena kewajiban syar'iyyah, kalau dia berbuat salah maka ia akan menanggung dosanya sedangkan kalau dia berbuat amal saleh dia akan mendapatkan pahala, sedangkan kalau pada anak kecil, dia melakukan salah dia tidak akan mendapat dosa tapi kalau dia beramal saleh maka pahalanya diberikan kepada orang tuanya.
            Dapat disimpulkan dari hadits ini bahwa kedua orang tua mempunyai peran paling penting dalam membentuk pribadi anak-anaknya. Sungguh banyak anak-anak yang terabaikan agamanya karena kurang pengawasan orang tua, sehingga meskipun di KTP anaknya Islam tetapi akhlaknya bukan Isalam. Bahkan tidak jarang remaja putri Islam menjadi wayang Yahudi, lewat mode pakaian dan gaya hidup Yahudi mengendalikan anak-anak putri kita. Setiap tahun melalui dunia Barat maupun media televisi Yahudi mengadakan perlombaan pakaian denga kriteria yang jauh dari nilai-nilai (aurat terbuka). Anak-anak putri kitalah yang menjadi pangsa pasarnya. Gaya hidup anak-anak kita dikendalikan oleh Yahudi dan Nasrani. Karena itu Rasulullah mengingatkan bahwa kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak-anak itu Yahudi, Nasrani maupun Majusi.
 
INDEKS Hadits & Syarah®

Pembacaan Hadits Ba'da Shubuh 23032012

Hari Haji Akbar
 
642.    Bersumber dari Abu Hurairah ra, ia berkata,  "Aku pernah disuruh oleh Abubakar ash-Shiddiq yang kala itu ia di angkat oleh Rasulullah SAW sebagai Amirul Hajj sebelum dilaksanakannya haji wada', untuk mengumumkan kepada orang-orang pada hari Nahr, 'Setelah tahun ini, orang musyrik tidak boleh menunaikan ibadah haji dan tidak boleh (pula) melakukan thawaf di Baitullah dengan telanjang bulat' ". Ibnu Syihab berkata, "Humaid bin Abdurrahman mengatakan, 'Hari Nahr adalah hari haji akbar, berdasar hadits Abu Hurairah' ".
            (Muslim IV : 106-107)
 
Keutamaan Hari 'Arafah
 
640.    Bersumber dari Aisyah radhiyallahu anha, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tiada satu haripun yang lebih banyak Allah menyelamatkan hamba dari jurang neraka dari hari 'Arafah. Dan, sesungguhnya Dia benar-benar mendekat (kepada hamba-hamba-Nya), Lalu Dia membanggakan mereka dihadapan malaikat (-Nya). Kemudian Dia berfirman, 'Apa yang mereka kehendaki ?' ".
(Muslim IV : 107)
 
Ringkasan Shahih Muslim®

Pembacaan Hadits Ba'da Isya 22032012

Memakamkan Jenazah
 
Hukum Membaca Talqin Setelah Jenazah DImakamkan
 
            Sebagian ulama dan Imam Syafi'i menganjurkan agar mayat(1) yang telah dimakamkan dibacakan talqin untuknya. Hal ini berdasarkan pada riwayat yang berasal dari Sa'id bin Mansur, dari Rasyid bin Sa'id, Dhamrah bin Habin dan dari Hakim bin Amir. Mereka berkata, jika (tanah) makam mayat telah diratakan dan semua orang yang pergi meninggalkannya mereka menganjurkan agar dibacakan di atas pemakaman mayat, "Wahai fulan, katakan : "Tiada Tuhan selain Allah", se-banyak tiga kali. Wahai fulan katakan : "Tuhanku adalah Allah, Agamaku adalah Islam dan nabiku adalah Muhammad SAW", lalu setelah itu pergi meninggalkannya.
 
            Al-Hafidz bin Hajar menyebutkan atsar ini dalam kitab at-Talkhis dan beliau tidak berkomentar apapun.
 
(1).          Orang dewasa yang sudah baligh, bukan anak-anak.
                                                                                  ( berlanjut..........................
Fiqih Sunnah®