"Ramadhan 1432H, Terbaikku"
Surga Dikelilingi Oleh Hal-hal yang Tidak Disukai
1969. Bersumber dari Anas bin Malik ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Surga dikitari oleh hal-hal yang tidak disukai, sedangkan neraka dikitari oleh hal-hal yang menggiurkan".
(Muslim VIII : 142-143)
Penghuni Surga yang Paling Sedikit Adalah Kaum Perempuan
1970. Bersumber dari Abu Tayyah, dia menuturkan, Mutharrif bin Abdullah memiliki dua orang isteri, dia datang dari salah satunya. Lalu ia ditanya oleh isterinya yang lain, 'Engkau datang dari si Fulanah?'. Mutharrif menjawab, 'Aku datang dari Imran bin Hushain, lalu dia menyampaikan kepada kami bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, 'Sejatinya penghuni surga yang lebih sedikit adalah kaum perempuan'. (*)
(Muslim VIII : 88)
(*) Saya katakan hal ini tidak menafikan apa
yang telah disebutkan hadits sebelumnya no.1956
yang berbunyi bahwa kebanyakan penduduk surga
adalah wanita dan setiap laki-laki di surga mempunyai
dua istri. Yang dimaksud dua istri adalah dua bidadari.
Penghuni Surga dan Penghuni Neraka Serta
Tanda Mereka Ketika di Dunia
1971. Berasal dari Haritsah bin Wahab ra, dia pernah mendengar Nabi SAW, "Maukah kalian aku beritahu perihal ahli surga ?". Para sahabat menjawab, "Tentu (mau)". Rasulullah SAW bersabda, "Yaitu setiap orang yang lemah yang mengakui kelemahannya (*), dan kalau dia bersumpah dengan (menyebut) nama Allah, pasti dia melaksanakan sumpahnya" (**). Kemudian Rasulullah SAW bertanya, "Maukah kalian aku jelaskan tentang ahli neraka ?". Para sahabat menjawab, "Tentu (mau)". Beliau bersabda, "Yaitu setiap orang yang loba, bengis, lagi congkak" (***).
(Muslim VIII : 145)
(*) Maknanya adalah orang-orang menganggapnya lemah menghinanya
dan memaksanya karena kelemahan yang di alami di dunia. Sedangkan
dengan kasrah maknanya adalah seorang yang rendah hati dan tawadhu.
(**) Maksudnya adalah seandainya ia bersumpah dalam kemuliaan Allah
dengan ketaatannya niscaya akan terjadi.
(***) Yaitu orang yang suka bermusuhan dalam kebathilan. "Jawwazun" adalah
suka mencegah orang dari kebajikan, sedangkan "mustakbirun" adalah orang
sombong yaitu menolak kebenaran dan menghina manusia.
[Ringkasan Shahih Muslim®]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar