Sabtu, 24 Desember 2011

Pembacaan Hadits Ba'da Isya 23122011

Sesuatu yang Disunnahkan agar Dilakukan
saat Menghadapi Sakaratul Maut
 
 
6.         Bersegera mempersiapkan segala sesuatunya ketika yakin ia telah meninggal.
            Bila keluarga benar-benar yakin bahwa kelurganya yang sedang sakit telah meninggal dunia, hendaknya ia bersegera untuk memandikan, menshalati dan menguburnya karena dikhawatirkan jasadnya akan mengalami perubah-an. Abu Daud meriwayatkan dari Husain bin Wahwah, bahwasanya ketika Thalhah bin Barrak sedang sakit, Rasulullah SAW menjenguknya dan ber-kata, "Sesungguhnya aku melihat Thalhah sudah meninggal dunia. Beritahu aku keadaannya dan bersegeralah mengurus jenazahnya, karena sesung-guhnya mayat seorang Muslim tidak patut di tahan ditengah-tengah keluarga-nya". Jangan sampai jenazah dibiarkan dan tidak segera di urus hanya kare-na untuk menunggu orang lain kecuali keluarga (dekatnya). Pengurusan jenazah boleh ditunda karena menunggu kedatangan keluarga dekatnya selama jasad jenazah tidak kikhawatirkan mengalami perubahan. Imam Ahmad dan Tirmidzi meriwayatkan hadits dari Ali ra., bahwasanya Rasulullah SAW pernah berkata kepadanya, "Wahai Ali, tiga perkara yang tidak boleh kamu akhirkan; shalat ketika waktumya tiba, seseorang yang benar-benar telah meninggal dunia dan seorang janda yang telah mendapat jodoh yang setara dengannya".
           
 
Fiqih Sunnah®

Pembacaan Hadits Ba'da Maghrib 23122011

TANDA  ORANG BAIK
 
Orang-orang yang terpilih di antara kalian adalah orang yang paling baik akhlaknya.
(Riwayat  Bukhari dan Muslim)
           
Syarah/Penjelasan :
            Orang-orang yang paling baik diantara kamu sekalian ialah orang-orang yang akhlaknya paling baik. Dapat disimpulkan dari hadits yang singkat ini bahwa sese-orang itu dinilai dari akhlaknya; apabila akhlaknya baik maka ia termasuk orang yang baik, dan apabila akhlaknya buruk, maka ia  termasuk orang yang buruk.
 
 
WATAK  YANG  TERCELA
 
Ada dua watak yang keduanya tidak boleh berada dalam diri seorang mukmin, yaitu kikir dan akhlak yang buruk.
(Riwayat  Bukhari)
 
Syarah/Penjelasan :
            Kikir dan akhlak yan buruk merupakan sifat yang sangat tercela. Maka, orang mukmin harus menjauhkan diri dari keduanya, karena kedua sifat tersebut adalah sifat  setan. Tidak ada di dunia ini manusia yang menyenangi orang yang kikir, orang kikir biasanya hanya mementingkan dirinya sendiri. Dia tidak akan peduli kalaupun saudara atau temannya mengalami kesusahan atau kekurangan materi. Sesusah apapun teman atau saudaranya dia tidak akan menolong, kalau ada yang meminta pertolongan kepadanya, dia akan pura-pura tidak punya atau tidak bisa atau mungkin mengatakan sedang repot, apalagi kalau ada yang meminta uang dia akan mengatakan tidak punya uang padahal uang yang dia miliki banyak. Tindakan kikir hanya akan melahirkan kebencian dari orang lain. Sementara akhlak yang buruk adalah cerminan dari sifat setan, orang yang berakhlak buruk selalu melakukan perbuatan-perbuatan hina dan dosa.
INDEKS Hadits & Syarah®
 
 

Pembacaan Hadits Ba'da Shubuh 23122011

Makan Hidangan yang Terdekat
1300.  Bersumber dari Umar bin Abu Salamah ra, dia berkata, "Saya pernah diasuh Rasulullah SAW,(ketika saya masih anak-anak) dengan tangan kanan saya selalu meraih setiap piring yang berisi makanan,(*) lalu Rasulullah SAW bersabda kepada saya, 'Wahai anakku, sebutlah nama Allah menjelang makan, dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah hidangan yang di dekatmu !' ". (**)
            (Muslim VI : 109)
 
 
Makan Roti dengan Tiga Jari
1301.  Bersumber dari Ka'b bin Malik ra., dia berkata, "Adalah Rasulullah SAW biasa makan (roti dan sejenisnya) dengan tiga jari, dan beliau mengulum tangannya sebelum mencuci".
            (Muslim VI : 114)
 
(*)         Maksudnya adalah mengulurkan tangannya kearah pinggiran meja.
(**)          Dalam riwayat Thabrani disebutkan "Ucapkanlah Bismillah", hal ini diriwayatkan
                dalam "al-Ahadits al-Shahibah".
 
Ringkasan Shahih Muslim®

Pembacaan Hadits Ba'da Isya 22122011

Sesuatu yang Disunnahkan agar Dilakukan
saat Menghadapi Sakaratul Maut
 
 
4.         Memejamkan matanya jika sudah meninggal dunia.
            Hal ini berdasarkan pada sebuah riwayat yang menjelaskan bahwa Rasulullah SAW mendatangi Abu Salamah yang sudah meninggal dunia. Saat itu, beliau melihat mata Abu Salamah terbelalak lantas Rasulullah SAW memejamkannya. Beliau bersabda, "Apabila roh dicabut, maka mata akan mengikutinya".
           
5.         Menutup seluruh tubuh mayat agar auratnya tidak terlihat dan agar perubah-an pada tubuhnya tidak terlihat.
            Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari 'Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata, bahwa ketika Rasulullah SAW wafat, tubuh beliau diselimuti dengan pakaian hibrah (pakaian khas Yaman).
            (HR. Bukhari dan Muslim)
Secara ijma', para ulama memperbolehkan mencium tubuh mayat. Rasulullah SAW mencium tubuh Utsman bin Ma'tzun ketika ia meninggal dunia. Dan ketika Rasulullah SAW wafat, Abu Bakar mencium dahi beliau seraya berkata, wahai Nabi Allah, wahai pilihan Allah SWT.
 
 
Fiqih Sunnah®

Pembacaan Hadits Ba'da Maghrib 22122011

SIFAT-SIFAT  YANG  UTAMA
 
Malu merupakan perhiasan, takwa merupakan kemuliaan; sebaik-baik kendaraan adalah sabar, dan menanti jalan keluar dari Allah SWT merupakan ibadah.
(Riwayat  Hakim melalui Jabir)
           
Syarah/Penjelasan :
            Sifat yang paling baik sebagai perhiasan diri seseorang ialah sifat malu, malu adalah manifestasi dari ajaran Islam, dengan mempunyai malu seorang Muslim akan menahan dirinya dari perbuatan-perbuatan dosa. Dan takwa itu akan mendatangkan kemuliaan bagi orang yang menyandangnya. Dengan bertakwa kepada Allah dia akan menjalankan semua perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Dia menjadi hamba yang selalu sami'na wa atha'na.
            Sebaik-baik kendaraan ialah sabar !. Baik sabar dalam menjalankan ibadah, dalam menghadapi cobaan hidup ataupun sabar dalam menghadapi rayuan setan untuk berbuat kesenangan duniawi yang akan melahirkan dosa. Sabar sebagai sesuatu yang abstrak diserupakan dengan suatu yang kongkrit, yaitu kendaraan; kedua-duanya dapat mengantarkan pelakunya kepada apa yang dicita-citakannya. Kemudian dalam kalimat selanjutnya diterangkan bahwa menunggu datangnya jalan keluar dari Allah SWT merupakan ibadah. Karena pada hakekatnya Allah yang menciptakan masalah, Dia jugalah yang menciptakan jalan keluar. Dalam menunggu jalan keluar yang diberikan Allah memerlukan kesabaran seperti yang diterangkan dalam kalimat sebelumnya.
 
INDEKS Hadits & Syarah®