MEMERINTAHKAN YANG MA'RUF DAN
MENCEGAH YANG MUNKAR
( lanjutan................
200. Dari Ibnu Mas'ud Radhiyallahu Anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,"Sesungguhnya kekurangan yang pertama kali terjadi pada Bani Israel adalah ketika ada seseorang yang bertemu dengan seseorang yang lain kemudian ia berkata, "Wahai kamu, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan apa yang kamu perbuat, sesungguhnya itu tidak halal bagi kamu". Kemudian ia bertemu orang itu pada keesokan harinya, sedangkan orang itu tetap dalam keadaannya, ia tidak mencegah orang tersebut tetapi ia menemaninya makan, minum dan duduk bersamanya. Kemudian ketika mereka berbuat demikian, Allah menutup hati sebagian mereka dari sebagian yang lain, kemudian Allah berfirman, "Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Dawud dan Isa putera Maryam.Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu. Kamu melihat kebanyakan dari mereka tolong-menolong dengan orang-orang yang kafir (musyrik). Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka sediakan untuk dirimereka, hingga firman-Nya : orang-orang yang fasik". (QS. Al-Maa'idah : 78-81). Kemudian ia berkata,"Tidaklah demikian, demi Allah, engkau benar-benar memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran, dan benar-benar mengambil tangan orang-orang yang zalim dan kamu benar-benar berlaku lemah lembut atas yang haq dengan kelembutan, dan kamu benar-benar menahan atas kebenaran atau Allah akan memukul hati kalian sebagian dengan sebagian yang lain, kemudian Allah melaknat kalian,sebagaimana Allah melaknat mereka".
(HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi dan ia berkata, hadits ini hasan)[60]
Ini adalah lafazh Abu Dawud. Sedangkan lafazh At-Tirmidzi adalah (sabda) Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Ketika terjadi kemaksiatan di Bani Israel, para ulamanya bingung dan tidak mau mencegah, mereka duduk bersama orang-orang maksiat tersebut dalam majelis mereka, makan dan minum bersama mereka, kemudian Allah mencampur adukkan hati mereka antara sebagian dengan sebagian yang lain, melaknati mereka dengan lisan Dawud, Isa bin Maryam, demikian itu karena mereka bermaksiat dan melampaui batas".Kemudian Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk bersandarkan pada lututnya dan beliau bersabda, "Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sampai kalian memaksa mereka atas kebenaran".
[60]. Dhaif Al-Jami' (1822), dan Dhaif Ibnu Majah (867) kemudian As-Silsilah Adh-Dhaifah (1105) karya
Al-Albani Rahimahullah.
m
( berlanjut ................
SyarahRiyadhus Shalihin®