Bacaan Saat Bangkit dari Ruku'
296. Bersumber dari Abu Said al-Khudri ra, ia menyampaikan, "Adalah Rasulullah SAW bila bangkit dari ruku' dia mengucapkan, 'RABBANA LAKAL HAMDU MIL-US SAMAAWAATI WAL ARDHI (WA MAA BAINAHUMMA),[1] WA MIL-UMAA SYI'TA MIN SYAI'IN BA'DU, AHLATS TSANAA'I WAL MAJDI, AHAQQU MAA QAALAL 'ABDU, WA KULLUNAA LAKA 'ABDUN LAA MAANI'A LIMAA A'THAITA, WA LAA MU'THIYA LIMAA MANA'TA WALAA YANFA'U DZAL JADDI MINKAL JADDU (Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala puji. (Aku memuji-Mu dengan) pujian sepenuh langit dan bumi, sepenuh apa yang diantara keduanya, sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu. Wahai Rabbyang layak di puji dan diagungkan, yang paling berhak dikatakan oleh seorang hamba dan kami seluruhnya adalah hamba-Mu. Ya Allah tidak ada pula yang dapat memberi apa yang Engkau halangi, tidak bermanfaat kekayaan bagi orang-orang yang memilikinya (kecuali iman dan amal salehnya), hanya dari-Mu kekayaan itu)".
(Muslim II : 4)
Keutamaan Sujud dan Anjuran Memperbanyak Sujud
297. Bersumber dari Ma'dan bin Abu Thalhah al-Ya'mari ra, ia berkata, 'Aku pernah bertemu Tsauban, bekas budak Rasulullah SAW. Aku berkata kepadanya, '(Wahai Tsauban), tolong jelaskan kepadaku perihal perbuatan yang bila kukerjakan, Allah akan memasukkanku ke surga! Atau aku berkata 'Tentang amalan-amalan yang paling dicintai oleh Allah!'. Kemudian Tsauban diam. Lalu kutanya (lagi) dia diam (lagi). Kemudian kutanya yang ketiga kalinya. Lalu Tsauban berujar, 'Aku pernah menanyakan hal itu kepada Rasulullah SAW, kemudian beliau bersabda, "Hendaklah engkau memperbanyak sujud kepada Allah; karena sesungguhnya kami tidak melakukan sekali sujud kepada Allah, melainkan karenanya Allah mengangkatmu satu derajat dan karenanya (pula) Allah akan menghapus satu kesalahan darimu". Ma'dan melanjutkan, 'Kemudian aku bertemu dengan Abu Darda'. Lalu aku tanya dia mengenai hal itu, lalu Abu Darda' mengatakan kepadaku seperti yang dikatakan Tsauban'.
(Muslim II : 51-52)
Anjuran Memperbanyak Do'a Dalam Sujud
298. Bersumber dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Posisi seorang hamba yang paling dekat kepada Rabbnya adalah ketika ia sujud (kepada-Nya). Oleh karena itu hendaklah kalian memperbanyak do'a (ketika itu!)".
(Muslim II : 49-50)
Sujud di Atas Tujuh Anggota Badan
299. Bersumber dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Aku diperintah (oleh Allah) agar bersujud di atas tujuh anggota badan : (pertama) dahi (beliau sambil memberi isyarat dengan tangannya ke hidungnya); (dua dan tiga) kedua tangan (empat dan lima) kedua kaki; dan (enam dan tujuh) ujung jari kedua kaki. Dan, kita tidak boleh menyingkirkan pakaian dan tidak (pula) rambut".
(Muslim II : 52)
I'tidal Dalam Sujud dan Mengangkat Kedua Siku
300. Bersumber dari Anas ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Hendaklah kalian lurus (pada posisi masing-masing) ketika sujud, dan janganlah seorang di antara kalian melunjurkan kedua lengannya seperti anjing melunjurkan kaki depannya".
(Muslim II : 53)
Merenggangkan Lengan Dalam Sujud
301. Bersumber dari Abdullah bin Malik bin Buhainah ra., bahwa Rasulullah SAW apabila (sujud)[2] dalam shalat, beliau merenggangkan kedua lengannya (dari rusuknya) hingga terlihat putih kedua ketiaknya.
(Muslim II : 53)
[1]. Dalam Shahih Muslim tidak terdapat kalimat "wamaa bainahuma" diriwayatkan oleh
Abu Sa'id akan tetapi berasa dari hadits Abdullah bin Abbas dengan marfu' yang di dalamnya
terdapat juga kalimat : "Allahumma lakal hamdu".
[2]. Aslinya adalah sajada akan tetapi dikoreksi dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim,
Dalam Shahih Bukhari disebutkan dengan lafazh, "Adalah Rasulullah SAW apabila sujud
dalam shalatnya, beliau SAW mengangkat kedua tangannya dari ketiaknya sampai-sampai
aku dapat melihat ketiak beliau".
Ringkasan Shahih Muslim®