Waktu Shalat
205. Bersumber dari Abdulla bin Amr ra, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, "Waktu shalat zhuhur itu adalah manakala matahari condong ke arah barat, di mana bayang-bayang seseorang sama dengannya, selagi belum datang waktu shalat 'ashar, waktu shalat 'ashar itu adalah selama matahari belum menguning; waktu shalat maghrib itu adalah selagi belum hilang mega atau awan kemerah-merahan; dan waktu shalat shubuh itu ialah dari terbit fajar selama matahari belum terbit. Manakala matahari telah terbit, maka tahanlah untuk tidak melakukan shalat; karena sesungguhnya matahari terbit di antara dua tanduk syetan".
(Muslim II : 106)
206. Bersumber dari Abu Musa al-Asy'ari ra, dari Rasulullah SAW, bahwa beliau SAW pernah didatangi seorang sahabat bertanya kepda beliau perihal waktu-waktu shalat. Beliau tidak menanggapinya sedkitpun. Kemudian beliau memerintahkan Bilal[1] (mengumandangkan adzan). Beliau SAW mengerjakan shalat shubuh ketika suasana fajar mulai merekah dan hari masih dalam keadaan remang-remang sehingga para sahabat sebagian di antara mereka tidak mengenal sebagian yang lain. Kemudian beliau SAW menyuruh Bilal (mengumandangkan adzan), lalu beliau mengerjakan shalat ketika matahari condong ke arah barat. Orang yang bertanya itu mengatakan, "Pada waktu itu adalah tengah siang hari". Dan ia lebih tahu daripada sahabat-sahabat lainnya. Kemudian beliau memerintah Bilal (mengumandangkan adzan), lalu beliau mengerjakan shalat 'ashar ketika matahari masih tinggi. Kemudian beliau memerintah Bilal (mengumandangkan adzan), lalu beliau mengerjakan shalat maghrib ketika matahari benar-benar tenggelam. Kemudian beliau memerintah Bilal (mengumandangkan adzan), lalu beliau shalat isya' ketika mega telah hilang. Pada keesokan harinya, Rasulullah SAW menangguhkan shalat shubuh sampai orang tadi agak merasa kaget. Ia bilang bahwa waktu itu matahari telah terbit atau hampir terbit. Kemudian beliau juga menangguhkan shalat zhuhur hingga mendekati waktu 'ashar yang kemarin. Kemudian beliau juga menangguhkan shalat 'ashar sampai orang tadi merasa kaget. Ia bilang bahwa pada waktu itu matahari telah benar-benar berwarna merah. Kemudian beliau menangguhkan shalat isya' sampai sepertiga malam yang pertama. Kemudian memasuki shalat shubuh, beliau memanggil orang yang bertanya itu dan bersabda, "Waktu-waktu shalat ialah seperti yang kamu saksikan dalam dua hari ini".
(Muslim II : 106)
Ringkasan Shahih Muslim®