Daging Binatang Buruan yang Diberikan
Kepada Muhrim Oleh Pemburu Non Muhrim
682. Bersumber dari Abu Qatadah ra., ia menceritakan, "Rasulullah SAW pernah pergi untuk menunaikan ibadah haji. Kebetulan kami diajak ikut serta bersama beliau dengan beberapa orang sahabatnya. Kami disuruh berangkat besama. Sedang beliau memilih berangkat seorang diri. Namun sebelum berangkat, beliau berpesan, 'Hendaklah kalian menempuh jalur pantai sampai bertemu denganku!'. Kami segera berangkat menempuh jalur pantai. Ditempat yang dijanjikan beliau itulah kami semua akan bertemu dan bergabung menjadi satu. Begitu berpisah dengan Rasulullah SAW, mereka semua mengenakan busana ihram, kecuali aku (Abu Qatadah). Aku memang sengaja belum mengenakan busana ihram. Ditengah perjalanan tiba-tiba saja kami melihat beberapa ekor keledai liar. Spontan aku sergap dan berhasil menangkap seekor keledai betina. Sementara yang lain kabur. Setelah kami sembelih dan dimasak, kami berhenti disuatu tempat untuk menikmati dagingnya. Lalu ada sebagian di antara kami mengingat-kan, 'Kita semua telah menyantap daging keledai ini, padahal kita sebagai muhrim?'. Kami lalu meneruskan perjalanan dengan membawa beberapa potong sisa daging keledai itu. Begitu bertemu Rasulullah SAW kami langsung menceritakan, 'Ya Rasulullah, sesungguhnya kami telah berihram kecuali Abu Qatadah. Lalu ditengah perjalanan kami melihat beberapa ekor keledai liar. Kemudian Abu Qatadah berhasil menangkap seekor. Lalu kami singgah di satu tempat untuk menikmati daging keledai. Kami semua memakannya, padahal kami sedang berihram. Dan sebagian daging sisanya kami bawa ini'. Mendengar cerita kami, lalu beliau bertanya, 'Apakah ada seseorang di antara kalian menyuruh Abu Qatadah atau setidaknya memberi isyarat kepadanya agar berburu?'. Kami menjawab serentak, 'Tidak ada'. Lalu beliau bersabda, 'Kalau begitu, makanlah sisa daging keledai tersebut'".
(Muslim IV : 16)
Ringkasan Shahih Muslim®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar