Berangkat Lebih Awal dari Mudzdalifah Bagi Wanita
718. Bersumber dari Abdullah, budak Asma', ia berkata, "Asma' bertanya kepadaku ketika dia berada di penginapan Mudzdalifah, 'Apakah bulan telah hilang?. Aku menjawab, 'Belum'. Asma' kemudian shalat sejenak, lalu bertanya lagi, 'Hai anakku! Apakah bulan telah hilang?' Aku menjawab, 'Sudah'. Kata Asma', 'Ayo berangkat denganku!. Kami pun berangkat hingga Asma' melempar jumrah. Kemudian Asma ' shalat ditempatnya, lalu aku katakan kepadanya, 'Aduh, kita terlalu awal, masih belum pagi'. Asma' menjawab, 'Anakku, jangan begitu!. Sesungguhnya Nabi SAW mengizinkan kepada para wanita (untuk berangkat lebih awal)'"
(Muslim 4 : 77)
Berangkat Lebih Awal dari Mudzdalifah
bagi Orang-orang yang Lemah
719. Bersumber dari Ibnu Abbas ra berkata, "Rasulullah SAW mengutusku dalam rombongan orang-orang yang lemah!. Untuk berangkat dari Mudzdalifah pada malam hari mendahului para jamaah".
(Muslim 4 : 77)
720. Bersumber dari Salim bin Abdullah mengatakan bahwa Abdullah bin Umar ra memberangkatkan kelompoknya yang lemah-lemah lebih awal dari jamaah yang lain. Lalu, mereka berhenti di Masy'aril Haram di Mudzdalifah pada malam hari. Mereka berzikir kepada Allah menurut kemampuan mereka, lalu berangkat sebelum imam berhenti dan sebelum imam berangkat. Sebagian mereka ada yang mendahului aku untuk shalat Shubuh, dan sebagian yang lain ada yang datang sesudah itu. Setelah mereka datang maka mereka melempar jumrah. Ibnu Umar mengatakan,"Rasulullah SAW memberikan keringanan kepada mereka".
(Muslim 4 : 78)
Ringkasan Shahih Muslim®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar