KEMATIAN
Anjuran agar Senantiasa Mengingat Kematian dan
Memperbanyak Amal Saleh.
Syariat Islam menganjurkan agar selalu mengingat kematian dan mempersiapkan diri untuk menyambutnya dengan amal saleh. Islam juga memandang bahwa mengingat kematian merupakan bagian dari jalan kebaikan.
Ibnu Umar berkata, aku mendatangi Rasulullah dan aku termasuk orang yang ke sepuluh yang menghadap beliau. Setelah itu, salah seorang dari kalangan Anshar berdiri lalu bertanya kepada Rasulullah, "Wahai nabi Allah, siapakah orang yang paling cerdas dan pandai?"
Rasulullah menjawab,
"Yaitu orang yang paling banyak mengingat kematian dan yang paling banyak mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Merekalah orang-orang yang cerdas".
HR. Ibnu Majah
Ibnu Umar juga meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah bersabda,
"Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan!". (HR. Tirmidzi)
Kedua hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Thabrani dengan sanad hasan
Dari Ibnu Abbas ra., dari Rasulullah SAW., beliau bersabda terkait dengan firman Allah,
"Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam".
(Al-An'am [6] : 125)
"Jika cahaya telah merasuk ke dalam hati, maka hati akan menjadi lapang dan lega"[1].
Para sahabat bertanya, apakah hal yang sedemikian itu ada tandanya, sehingga kami dapat mengetahuinya?.
Rasulullah menjawab,
"Yaitu kembali menuju kehidupan yang abadi yang (penuh dengan) tipuan dan mempersiapkan kematian sebelum ia datang menjemput". HR. Ibnu Jarir. Hadits ini memiliki jalur yang mursal dan muttasil, di mana antara yang satu dengan yang lain saling menguatkan.
1. Tafsir ath-Thabari jilid VIII, hal : 20
Tidak ada komentar:
Posting Komentar