SETIAP ANAK DILAHIRKAN DALAM
KEADAAN SUCI
Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci, hingga lisannya dapat mengungkapkan kehendak dirinya, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya sebagai orang Yahudi, Nasrani atau orang Majusi.
(Riwayat al-Aswad Ibnu Surai)
Syarah/Penjelasan :
Yang dimaksud dengan fitrah ialah dalam keadaan suci, yakni bersih dari dosa, karena itu dikatakan bahwa anak-anak itu adalah kekasih-kekasih Allah. Hal itu berlangsung hingga si anak sampai pada usia dimana ia dapat mengungkapkan kehendak dirinya. Makna yang dimaksud ialah si anak telah mencapai usia baligh. Karena pada usia dia mencapai usia baligh sudah bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, sehingga dia sudah terkena kewajiban syar'iyyah, kalau dia berbuat salah maka ia akan menanggung dosanya sedangkan kalau dia berbuat amal saleh dia akan mendapatkan pahala, sedangkan kalau pada anak kecil, dia melakukan salah dia tidak akan mendapat dosa tapi kalau dia beramal saleh maka pahalanya diberikan kepada orang tuanya.
Dapat disimpulkan dari hadits ini bahwa kedua orang tua mempunyai peran paling penting dalam membentuk pribadi anak-anaknya. Sungguh banyak anak-anak yang terabaikan agamanya karena kurang pengawasan orang tua, sehingga meskipun di KTP anaknya Islam tetapi akhlaknya bukan Isalam. Bahkan tidak jarang remaja putri Islam menjadi wayang Yahudi, lewat mode pakaian dan gaya hidup Yahudi mengendalikan anak-anak putri kita. Setiap tahun melalui dunia Barat maupun media televisi Yahudi mengadakan perlombaan pakaian denga kriteria yang jauh dari nilai-nilai (aurat terbuka). Anak-anak putri kitalah yang menjadi pangsa pasarnya. Gaya hidup anak-anak kita dikendalikan oleh Yahudi dan Nasrani. Karena itu Rasulullah mengingatkan bahwa kedua orang tuanyalah yang menjadikan anak-anak itu Yahudi, Nasrani maupun Majusi.
INDEKS Hadits & Syarah®
AKIBAT BERBUAT ANIAYA
Doa orang yang teraniaya pasti dikabulkan. Apabila ia orang durhaka maka ke-durhakaannya itu dirinyalah yang menanggung.
(Riwayat ath-Thayalisi melalui Abu Hurairah r.a)
Syarah/Penjelasan :
Takutlah kamu terhadap doa orang yang teraniaya, sebab doanya mustajab (dikabulkan). Hati-hatilah terhadap doa orang yang teraniaya / terzalimi, dan air mata orang orang-orang yang bernasib buruk sekalipun dia seorang yang durhaka. Makasudnya ialah janganlah kamu berbuat aniaya terhadap orang lain, siapapun orangnya dan bagaimana pun keadaannya karena doa orang yang teraniaya itu didengar oleh Allah SWT, tiada sesuatu pun yang menghalanginya (membatasinya) untuk sampai kepada-Nya. Selain itu perbuatan aniaya adalah satu tindakan dosa yang dibenci oleh Allah SWT.
INDEKS Hadits & Syarah®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar