MENGAGUNGKAN KEHORMATAN ORANG-ORANG MUSLIM, MENJELASKAN HAK-HAK MEREKA, BERSIKAP LEMBUT DAN KASIH SAYANG KEPADA MEREKA
( lanjutan ................
Demikian juga jika telah sampai di kuburan, hendaknya kamu duduk dan menunggu sampai mayit dikuburkan, hendaknya ia juga merenung tempat kembalinya, pemakamanmu pun akan ditunggu sebagaimana ditunggunya pemakaman orang ini. Jika ada orang-orang di sekitarmu dan kamu mengatakan kepada mereka seperti apa yang dikatakan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam kepada para sahabatnya, ketika beliau keluar mengantarkan jenazah seorang lelaki Anshar kemudian sampai ke pemakaman, ketika diletakkan jenazah diletakkan di lahad Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallambersama para sahabatnya, di tangannya ada mikhsharah; sebatang kayu yang belaiu pukul-pukulkan ke tanah, beliau mengambil pelajaran, berpikir dan berbicara kepada para sahabatnya tentang apa yang terjadi saat sakaratul maut, dan saat dimakamkan, sampai mencakup nasehat dan ihwal penyelenggaraan jenazah. Akan tetapi, pada saat sekarang nasehat ini tidak seperti yang dilakukan oleh saudara-saudara kita di beberapa tempat, seseorang berdiri menyampaikan khutbah memberi nasehat kepada jamaah, hal ini tidak dikenal pada zaman Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, tidak juga pada zaman sahabat, akan tetapi tatkala Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam duduk bersama para sahabat menunggu dimasukkannya mayit ini keliang lahad beliau berbicara kepada mereka dengan ucapan yang bermanfaat dan sesuai bagi mereka.
Demikian pula beliau Shallallahu Alaihi wa Sallam hadir pada pemakaman salah seorang putri beliau, beliau berada di tepi kuburan dan kedua matanya berlinang, beliau berkata, "Tidaklah ada salah seorang di antara kalian kecuali telah dituliskan tempat duduknya berupa surga atau neraka", Mereka bertanya, "Ya Rasulullah, apakah kita tidak perlu beramal, pasrah saja dengan apa yang telah dituliskan kepada kita?" Beliau menjawab, "Tidak, tapi beramallah, setiap sesuatu akan dimudahkan terhadap apa yang diperbuatnya, orang-orang yang berbahagia akan dimudahkan untuk melakukan perbuatannya orang-orang yang berbahagia. Adapun orang-orang yang celaka maka akan dimudahkan melakukan perbuatannya orang-orang yang celaka". Kemudian beliau membaca firman Allah Ta'ala,
"Adapun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa. Dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup. Serta mendustakan pahala yang terbaik. Maka kelak Kami akan menyiapkan baginya (jalan) yang sukar". (QS. Al-Lail : 5-10)
Kita memohon kepada Allah agar menjadikan kita semua golongan orang yang berbahagia, yang dimudahkan untuk memperoleh kebaikan, dan menghindari kesulitan.
( berlanjut ................
SyarahRiyadhus Shalihin®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar