IKHLAS DAN MENGHADIRKAN NIAT
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman,
"Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus".
(QS. Al-Bayyinah : 5)
"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketaqwaan dari kamulah yang dapat mencapai".
(QS. Al-Hajj : 37)
"Katakanlah, 'Jika kamu sembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu nyatakan, Allah pasti mengetahuinya"'.
(QS. Ali Imran : 29)
Penjelasan :
Imam An-Nawawi berkata, "BAB IKHLAS ............"
Niat itu tempatnya dihati, bukan di lisan, yang diniatkan dalam melakukan setiap amal perbuatan. Maka, siapa yang mengucapkan niat ketika hendak shalat, puasa, haji, wudhu, atau amal perbuatan lainnya, berarti dia telah berbuat bid'ah, karena membuat sesuatu yang barudalam agama Allah.
Nabi SAW pernah berwudhu, shalat, sedekah, puasa dan haji dengan tanpa mengucapkan niat. Karena niat itu tempatnya dihati.
Allah Azza wa Jalla mengetahui apa yang ada di dalam hati, tidak ada sesuatupun yang tersembunyi dari pengetahuan-Nya. Sebagaimana firman Allah, "Katakanlah, Jika kamu sembunyikan apa yang ada dalam hatimu atau kamu nyatakan, Allah pasti mengetahuinya". (QS. Ali Imran : 29)
Setiap manusia diwajibkan untuk untuk mengikhlaskan niat kepada Allah dalam seluruh ibadahnya, dan hanya meniatkannya untuk wajah Allah SWT dan kampung akhirat.
Inilah yang diperintahkan oleh Allah SWT dalam firman-Nya, "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus". (QS. Al-Bayyinah : 5) Maksudnya, memurnikan (mengikhlaskan) amal perbuatan untuk-Nya.
Seorang muslim hendaknya menghadirkan niat dalam melakukan setiap ibadah.
Syarah Riyadhus Shalihin®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar