IKHLAS DAN MENGHADIRKAN NIAT
( lanjutan.........................
Pendapat tersebut merupakan pendapat yang benar. Sebab, bagaimana mungkin kamu yang mempunyai akal normal dan tidak dalam kondisi terpaksa melakukan sebuah perbuatan tanpa disertai niat?. Mustahi!. Karena suatu perbuatan merupakan manifestasi dari keinginan dan kemampuan. Keinginan itulah yang disebut dengan niat.
Dengan demikian, kalimat pertama mempunyai arti : tidak ada seorang pun yang melakukan sebuah perbuatan kecuali disertai dengan niat. Namun demikian, niat seorang beraneka ragam. Antara satu niat dengan niat yang lain jauh berbeda, seperti jarak antara langit dan bumi.
Sebagian manusia ada yang menjadikan niatnya berada diatas segalanya, dan ada juga yang yang menjadikan niatnya di tempat sampah yang paling rendah dan paling hina.
Meski kamu, misalnya, melihat dua orang yang melakukan perbuatan yang sama, dalam permulaan, akhir, bahkan disaat melakukan perbuatan tersebut, dan dalam gerakan dan diamnya, dalam setiap perbuatan dan perkataannya, tapi diantara keduanya ada perbedaan yang sangat jauh, seperti jauhnya jarak antara langit dan bumi, hal itu karena perbedaan niat kedua orang tersebut. Dengan demikian, pada prinsipnya : Tidak ada perbuatan yang tidak disertai dengan niat.
Sabda Rasulullah, "Setiap orang akan mendapatkan (balasan) sesuai dengan niatnya" bermuara pada kesimpulan : jika kamu melakukan setiap amal perbuatan syar'i berniat semata-mata karena Allah dan kampung akhirat, maka kamu akan mendapatkannya. Tapi jika kamu meniatkannya karena dunia, maka kamu bisa mendapatkannya tapi bisa juga tidak.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman, "Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya (di dunia) ini apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki". (QS. Al-Israa': 18)
Allah tidak berkata, "Kami segerakan baginya di dunia apa yang dia kehendaki". Akan tetapi Allah berkata, "Apa yang Kami kehendaki – bukan yang dia kehendaki – kepada orang yang Kami kehendaki – bukan kepada setiap manusia– ". Allah membatasi apa yang disegerakan dan untuk siapa Dia menyegerakannya.
( berlanjut..........................
Syarah Riyadhus Shalihin®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar