Tidak Mengeraskan Bacaan Basmalah
279. Berasal dari Anas ra, ia menyampaikan, "Aku pernah shalat bersama Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar, dan Utsman ra. Aku tidak mendengar seorang pun di antara mereka yang membaca, BISMILLAAHIR RAHMAANIRRAHIIM, (dengan nyaring)".
(Muslim II : 12)
Tentang Basmalah
280. Bersumber dari Anas ra, ia menceritakan, "Pada suatu hari, ketika Rasulullah SAW berada di tengah kami, tiba-tiba beliau terlena sebentar. Kemudian beliau mengangkat kepalanya sembari tersenyum. Lalu kami bertanya, 'Ya Rasulullah SAW, apa yang membuatmu tersenyum?' Rasulullah SAW menjawab, "Baru saja telah diturunkan kepadaku satu surah. Kemudian beliau membaca, BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM. INNAA ATHAINAAKAL KAUTSAR. FA SHALLI LIRABBIKA WAN HAR. INNASYAANI-AKA HUWAL ABTAR (Dengan (menyebut) nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya kami telah memberikan kepadamu nikmat yang amat banyak. Maka tegakkanlah shalat Rabbmu; dan berkurbanlah! Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu, dialah yang terputus (dari rahmat-Nya)). Kemudian beliau bertanya, "Tahukah kalian apakah al-Kautsar itu?". Kami jawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu'. Beliau bersabda, "Ia adalah sungai yang dijanjikan kepadaku oleh Allah 'Azza wa Jalla. Ia menyimpan kebaikan yang banyak. Ia merupakan telaga yang didatangi kelak pada hari kiamat, untuk mengambil airnya, wadahnya sebanyak bilangan bintang. Kemudian ada seorang hamba yang ditarik dari rombongan mereka. Aku berkata, wahai Rabbku, sesungguhnya ia adalah umatku". Allah berfirman, "Kamu tidak tahu, ia telah membuat perkara baru sesudahmu".
(Muslim II : 12)
Wajibnya Membaca Ummul Qur'an Dalam Shalat
281. Bersumber dari Abu Hurairah ra dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Barangsiapa mengerjakan shalat, tetapi tidak membaca Ummul Qur'an di dalam shalatnya, maka shalatnya itu kurang, (tiga kali) tidak sempurna", dikatakan kepada Abu Hurairah ra, "Sesungguhnya kami bermakmum?". Ia berkata, "Bacalah dalam hatimu! Karena aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Allah Ta'ala berfirman, 'Aku membagi shalat (AL-FATIHAH) antara aku dan hamba-Ku separuh-separuh, dan hamba-Ku boleh meminta apa saja. Apabila seorang hamba membaca, ALHAMDU LILLAAHI RABBIL'ALAMIIN (Segala puji hanya Allah, Rabb seru sekalian alam), Allah Ta'ala berfirman,"Hamba-Ku memuji-Ku". Apabila orang itu membaca, 'ARRAHMAANIRRAHIIM (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang), Allah Ta'ala berfirman, "Hamba-Ku menyanjung-Ku". Apabila orang itu membaca, MAALIKIYAUMIDDIIN (Penguasa Hari Pembalasan), Allah berfirman, "Hamba-Ku berserah diri kepada-Ku", manakala orang itu membaca, "IYYAAKA NA'BUDU WA IYYAAKA NASTA'IIN (Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami mohon pertolongan). Allah berfirman, "Ini adalah antara Aku dan Hamba-Ku. Untuk hamba-Ku, apa saja yang ia pinta". Apabila orang itu, membaca, IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIM, SHIRAATHAL LADZIINA AN'AMTA ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ALAIHIM WALADH DHAALLIIN (Tunjukilah kami ke jalan yang lurus. Yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau karuniai nikmat, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan (pula) jalan mereka yang sesat). Dia berfirman, "Ini untuk hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku apa yang ia pinta".
(Muslim II : 9)
Ringkasan Shahih Muslim®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar