DAHSYATNYA SIKSAAN BAGI ORANG YANG MEMERINTAHKAN KEBAIKAN DAN MELARANG KEMUNGKARAN, TETAPI UCAPANNYA BERTENTANGAN DENGAN PERBUATANNYA
( lanjutan ...................
202. Dari Abu Zaid Usamah bin Haritsah Radhiyallahu Anhuma ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Didatangkan seseorang pada hari kiamat kemudian ia dilemparkan ke dalam api neraka, maka terburailah isi perutnya dan ia berputar-putar dalam keadaan tersebut seperti seekor keledai yang berputar di penggilingan, maka berkumpullah padanya penduduk neraka, mereka berkata, "Ya Fulan, ada apa denganmu?. Bukankah engkau dulu memerintahkan pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran?" Kemudian orng itu berkata, "Ya, dulu aku memerintahkan pada kebaikan, tetapi aku tidak melaksanakannya dan aku melarang dari kemungkaran, tetapi aku melaksanakannya". (Muttafak Alaih)[63]
PENJELASAN
Penulis Rahimahullah berkata dalam riwayat yang dinukilnya dari Abu Zaid Usamah bin Haritsah Radhiyallahu Anhuma ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Didatangkan seseorang pada hari kiamat kemudian ia dilemparkan ke dalam api neraka, maka terburailah isi perutnya dan ia berputar-putar dalam keadaan tersebut seperti seekor keledai yang berputar di penggilingan, maka berkumpullah padanya penduduk neraka, mereka berkata, "Ya Fulan, ada apa denganmu?. Bukankah engkau dulu memerintahkan pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran?" Kemudian orng itu berkata, "Ya, dulu aku memerintahkan pada kebaikan, tetapi aku tidak melaksanakannya dan aku melarang dari kemungkaran, tetapi aku melaksanakannya".
Hadits ini merupakan peringatan yang sangat terasa terhadap orang yang memerintahkan kebaikan dan melarang dari kemungkaran namun ucapannya itu bertentangan dengan perbuatannya.
Sabda belaiu, "Didatangkan seseorang pada hari kiamat". Yakni malaikat mendatangkannya dan ia dilemparkan ke dalam api neraka, ia tidak dimasukkan dengan kelembutan tetapi dilemparkan sebagaimana dilemparkan batu ke dalam lautan, maka terburailah usus perutnya yakni isi perutnya. Lafazh Al-Aqtaab itu bentuk jamak dari Qutb, yaitu isi perut. Sedangkan makna Tandaliq, yaitu keluar dari perutnya disebabkan kerasnya lemparan. Na'udzu Billah Min Dzaalik.
Kemudian ia berputar-putar dalam kondisi seperti itu, ibarat seekor keledai yang berputar di penggilingan, penyerupaan ini untuk penghinaan. Diserupakan dengan keledai yang berputar di penggilingan yaitu di penggilingan zaman dulu sebelum ditemukannya alat penumbuk dari besi. Mereka menjadikan dua batu besar, kemudian melubangi tengah-tengahnya, lalu meletakkan biji-bijian yang ingin di tumbuk di atasnya, dan terdapat kayu yang diikatkan pada punggung keledai, kemudian keledai itupun berputar di penggilingan tersebut, dengan berputarnya penggilingan, maka biji-bijian tersebut menjadi halus. Maka lelaki yang dilemparkan ke dalam neraka ini, dia berputar dalam keadaan perut yang terburai – Naudzu Billah – seperti berputarnya keledai di penggilingan, maka berkumpullah penduduk neraka menghampirinya, mereka berkata, "Ya Fulan, ada apa denganmu? Bukankah engkau dulu memerintahkan pada kebaikan dan melarang dari kemungkaran". Kemudian orang itu berkata, "Ya, dulu aku memerintahkan pada kebaikan, tetapi aku tidak melaksanakannya dan aku melarang dari kemungkaran, tetapi aku melaksanakannya". Ia memerintahkan kepada orang-orang, "Shalatlah kamu". Tetapi ia tidak shalat. Ia berkata kepada mereka, "Zakatkanlah harta kalian", tetapi ia tidak berzakat, kemudian ia berkata, "Berbuat baiklah kepada kedua orangtua kalian", namun ia tidak berbuat baik pada kedua orangtuanya, demikianlah seterusnya, ia memerintahkan kebaikan tetapi ia tidak melaksanakannya.
[63]. Shahih Al-Bukhari (3267), dan Shahih Muslim (2989)
( berlanjut ................
SyarahRiyadhus Shalihin®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar