Manakala Iqamah untuk Shalat Sudah Dikumandangkan,
Maka Tiada Shalat Melainkan Shalat Wajib
263. Bersumber dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, beliau bersabda, "Apabila dibacakan iqamah untuk shalat,maka sama sekali tiada shalat melainkan shalat wajib".
(Muslim II : 154)
Kapan Jama'ah Untuk Shalat, Bila Iqamah
Sudah Dibacakan
264. Berasal dari Abu Qatadah ra, ia berkata, Rasulullah SAW, "Apabila shalat telah diiqamati, maka janganlah kalian berdiri sehingga kalian melihatku".
(Muslim II : 101)
Iqamah Adalah Setelah Imam Keluar
265. Berasal dari Jabir bin Samurah ra, ia berkata, "Adalah Bilal mengumandangkan adzan, bila (matahari) tergelincir[1] ke arah barat. Oleh karena itu, ia tidak membacakan iqamah sebelum Nabi SAW keluar (dari rumahnya); manakala beliau SAW sudah datang, maka ia membacakan iqamah kala ia melihat beliau SAW". (Muslim II : 102)
Imam Keluar dari Masjid Setelah Iqamah Dibacakan
266. Bersumber dari Abu Salamah bin Abdurrahman bin Auf, ia pernah mendengar Abu Hurairah ra berkata, 'Pernah iqamah dibacakan, lalu kami meluruskan shaf kami sebelum Rasulullah keluar (dari rumahnya) menemui kami. Kemudian datanglah Rasulullah SAW sampai ketika beliau berdiri di tempat shalatnya, sebelum bertakbir, baru beliau ingat[2]. Kemudian beliau keluar, namun sebelumnya beliau bersabda, "Tetaplah kalian di tempat masing-masing!". Maka kami tetap berdiri di tempat kami menunggu beliau hingga beliau datang, ternyata beliau baru mandi, kepalanya basah dengan air. Kemudian beliau bertakbir untuk mengimami kami'.
(Muslim II : 102)
Meluruskan Shaf-shaf
267. Bersumber dari Abu Mas'ud ra, ia mengatakan, 'Adalah Rasulullah SAW memegang bahu kami ketika akan shalat sembari bersabda, "Luruskanlah! jangan bengkok, (kalau kalian bengkok), maka hati kalian tidak akan menyatu. Hendaklah orang-orang yang dewasa berada di belakangku, lalu orang yang sesudahnya, kemudian yang berikutnya". Abu Mas'ud berkata, 'Sekarang ini, kalian sangat tidak teratur'. (Muslim II : 30)
[1]. Maksudnya terbenam yaitu matahari. Telah disebutkan dalam Sunan Ibnu Majah untuk menjelaskan atau secara jelas dengan kalimat "idza dahidhatis syamsu".
[2]. Maksudnya mengingat sesuatu yaitu mandi wajib. Ketahuilah bahwa kisah ini berbeda dengan hadits yang diriwayatkan Abu Bakrah ast-Tsaqafi bahwasanya beliau SAW mengingatnya setelah beliau bertakbir, sebagaimana yang telah diriwayatkan oleh Abu Daud dan lainnya. Aku telah menjelaskannya dalam Shahih Abu Daud.
Ringkasan Shahih Muslim®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar