HARAMNYA KEZHALIMAN DAN PERINTAH
UNTUK MENGEMBALIKAN HAK-HAK
ORANG YANG TERZHALIMI
( lanjutan ...................................
Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam berkhutbah pada haji wada' ini dihadapan orang-orang, beliau berkhutbah di Padang Arafah dan di Mina, beliau menyebutkan tentang Al-Masih Ad-Dajjal dan keadaannya sebagai hal (perkara) yang besar, beliau memperingatakan dari Dajjal dengan peringatan yang sangat keras dan beliau juga melakukan hal ini ketika di Madinah. Beliau menyebutkan Dajjal dan memperingatkan darinya dengan peringatan yang sangat keras sehingga para sahabat berkata, "Kami menyangka bahwa Dajjal itu ada sekarang di pelepah-pelepah kurma yakni sudah datang dan masuk, karena sangat kuatnya peringatan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam". Kemudian beliau mngabarkan bahwa tidak ada seorang nabipun (yang diutus Allah) kecuali ia memperingatkan Dajjal pada kaumnya. Setiap para nabi memperingatkan kaumnya dari Dajjal, menakut-nakuti kaumnya dari Dajjal dan mereka juga menjelaskan Dajjal adalah hal (perkara) yang besar pada kaumnya.
Sesungguhnya para nabi memperingatkan kaumnya tentang Dajjal meskipun Allah mengetahui bahwa keberadaan Dajjal itu hanya ada pada akhir dunia, ini dilakukannya supaya mereka memiliki perhatian dalam masalah ini, menjelaskan tentang bahayanya, dan semua agama memperingatkan tentangnya, karena Dajjal ini – semoga Allah melindungi kita semua dari fitnahnya dan semisalnya – datang kepada orang-orang, mengajak mereka untuk menyembahnya, dan berkata kepada mereka, "Sayalah tuhan kalian, jika kalian mau, saya akan perlihatkan kepada kalian bahwa aku adalah tuhan kalian, maka ia memerintahkan langit, ia berkata, "Hujanlah kamu", kemudian langitpun hujan, kemudian ia memerintahkan kepada bumi, "Tumbuhlah kamu", maka bumi pun tumbuh, jika mereka menentang perintahnya, maka ia perintahkan bumi agar menjadi tandus, dan memerintahkan langit agar tidak menurunkan hujan, sehingga jadilah manusia mengikutinya, tidak diragukan lagi bahwa hal ini merupakan bahaya yang sangat besar, terutama orang-orang yang berada di daerah pedalaman, mereka tidak mengerti kecuali hanya air dan rerumputan, maka orang-orang banyak yang mengikutinya, kecuali orang-orang yang dijaga oleh Allah. Namun demikian, Dajjal mempunyai tanda-tanda yang menunjukkan bahwa ia adalah seorang pendusta :
Di antaranya tertulis di antara kedua matanya lafazh Kaafir (kaaf, faa, raa) yang hanya bisa dibaca oleh orang-orang mukmin saja, walaupun ia tidak mengerti bacaan, dan sulit dibaca oleh orang kafir walaupun ia orang yang pandai membaca, karena tulisan ini bukan tulisan biasa, sesungguhnya ia adalah tulisan Ilahiyah dari Allah Ta'ala.
( berlanjut ......................................
SyarahRiyadhus Shalihin®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar