Rabu, 30 November 2011

Pembacaan Hadits Ba'da Isya 26112011


Adab  Membesuk  Orang  Sakit
 
 
            Ketika membesuk orang yang sedang sakit, bagi bagi yang membesuk dianjurkan untuk mendoakan kepada orang dibesuknya agar segera mendapatkan kesembuhandan kesehatan; memberi nasihat agar tetap tabah dan bersabar; mengucapkan kata-kata yang baik dan menenangkan jiwanya.
Ada juga yang riwayat yang menyatakan bahwa, Rasulullah SAW bersabda : "Jika kalian masuk (membesuk) orang yang sakit, buatlah ia berharap agar diberi umur panjang. Meskipun hal itu tidak dapat menolak takdir, tapi dapat menenangkan jiwanya".
(HR. Ibnu Majah)
            Setiap kali Rasulullah SAW membesuk orang yang sedang sakit, beliau selalu berkata, "Tidak apa-apa. Insya Allah (apa yang kamu alami ini) sebagai penyucian diri". (HR. Bukhari)
            Bagi yang membesuk orang yang sakit, dianjurkan baginya tidak berlama-lama sehingga tidak menjadi beban baginya, kecuali jika orang yang sedang sakit menghendaki.
 
 
Membesuknya  Wanita kepada Lelaki
 
          Dalam bab  "Menjenguknya Wanita kepada Lelaki"  Imam Bukhari menyata-kan, bahwa Ummu Darda' pernah membesuk sahabat Anshar yang berada di Masjid. Sayyidah 'Aisyah meriwayatkan, ketika Rasulullah tiba di Madinah, Abu Bakar dan Bilal sedang mengalami demam. "Aku menemui mereka dan bertanya, Wahai ayahku, bagaimana keadaanmu ?. Wahai Bilal, bagaimana keadaanmu ?."
            Lebih lanjut 'Aisyah berkata, apabila Abu Bakar terkena demam, dia selalu berkata : "Setiap orang berharap akan kembali kepada keluarganya, padahal kematian itu lebih  dekat daripada tali sandalnya".
            Ketika Bilal ditinggal pergi orang yang membesuk, dia berteriak. Dan ketika aku meninggalkannya, dia berkata :
 
Aku berharap bermalam pada suatu malam.
Disuatu lembah, sedang disekitarku rerumputan Idkhir dan Jalil
Aku datangi suatu hari air-air majanah
Lalu tampak gunung Syamuh dan Thufail
 
Aisyah berkata, lalu aku mendatangi Rasulullah dan memberitahukan kepada beliau, lantas beliau bersabda. "Ya Allah, tambatkanlah pada diri kami kecintaan terhadap Madinah sebagaimana kecintaan kami terhadap Makkah, bahkan lebih dari itu. Ya Allah, berikanlah kesehatan kepadanya dan berkahilah kami dari Sha' dan muduya, pindahkanlah demamnya dan tempatkanlah di Juhfah".  (HR. Bukhari)
 
 
Fiqih Sunnah®
 

Tidak ada komentar: