Sabtu, 14 April 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Isya 13042012

Rukun Puasa
 
( lanjutan.........................
Hukum Puasa bagi Anak-anak
 
Anak-anak walaupun tidak diwajibkan berpuasa, tapi bagi walinya harus menyuruhnya supaya mereka berlatih dan membiasakan diri mengerjakan ibadah puasa sejak usia dini, sehingga dia terbiasa dan mampu melaksanakannya.
Dari Rubayyi' binti Muawwidz, bahwa pada pagi hari Asyura, Rasulullah SAW mendatangi suatu perkampungan kaum Anshar. Beliau bertanya, "Siapa yang berpuasa sejak pagi, hendaknya meneruskan puasanya, dan siapa yang tidak berpuasa sejak pagi, hendaknya dia berpuasa pada sisa harinya". Setelah itu, kamipun berpuasa dan menyuruh anak-anak kami  yang masih kecil supaya berpuasa juga. Kami mengajak mereka ke masjid dan membuatkan permainan untuk mereka dari bulu domba. Jika diantara mereka ada yang menangis meminta makanan, maka kami memberinya mainan itu. Keadaan ini berlangsung hingga waktu berbuka tiba.
(HR.Bukhari dan Muslim)
 
Fiqih Sunnah®

Pembacaan Hadits Ba'da Maghrib 13042012

AYAT  YANG  MEMERINTAHKAN
SHOLAT DENGAN KHUSYUK
 
Diriwayatkan dari Zaid bin Arqam r.a, katanya : Kami pernah bercakap-cakap di dalam Shalat. Seseorang itu boleh bercakap-cakap dengan temannya yang berada di sisi semasa Shalat. Akhirnya diturunkan ayat yang bermaksud : "Dirikanlah Shalat karena Allah dengan khusyuk". Jadi kami diperintahkan supaya diam dan tidak lagi bercakap-cakap semasa Shalat
(HR. Bukhari)
 
Syarah/Penjelasan :         
Ketika melaksanakan shalat tidak dibolehkan mengucapkan apa-apa terkecuali kalimat-kalimat yang terdapat dalam bacaan shalat. Kalau ketika shalat kita bercakap-cakap mustahil dapat shalat dengan khusyuk. Kekhusyu'an dalam shalat penunjangnya adalah tidak berkata selain bacaan-bacaan shalat, tidak mengingat perkara-perkara duniawi dll, mengucapkan kalimat-kalimat lain diluar kalimat shalat maka shalat kita menjadi batal. Shalat merupakan ritual teragung dalam ajaran Islam. Ketika shalat kita harus fokuskan hati dan pikiran kita hanya untuk shalat, karena seorang muslim yang melaksanakan shalat dia diibaratkan sedang menghadap Allah, Tuhan yang menciptakan dan memberinya kehidupan, alangkah meruginya seorang yang sedang menghadap Allah Tuhan semesta alam sementara dia bercakap-cakap dengan orang lain. Maka shalatlah dengan khusyuk.
"Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah)  shalat  whusthaa. Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khuyuk"
            (QS. Al-Baqarah [2] : 238)
 
INDEKS Hadits & Syarah®

Jumat, 13 April 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Shubuh 13042012

Apa-apa yang Harus Dijauhi Oleh Muhrim
(Orang yang Berihram)
 
678.    Bersumber dari Ibnu Umar ra, bahwa ada seorang sahabat bertanya[1] kepada Rasulullah SAW (yang tengah berceramah di masjidnya), "Ya Rasulullah, pakaian apa yang boleh dikenakan oleh muhrim?". Kemudian Rasulullah SAW menjawab, "Yaitu, janganlah kalian memakai kemeja, kain sorban, celana, tutup kepala dan khuf (penutup kaki yang mirip kaus kaki terbuat dari kulit), kecuali bagi orang yang memang tidak memiliki sandal, maka dia boleh memakai khuf dengan syarat dia harus memotongnya sampai dibawah mata kaki. Janganlah kalian memakai apapun yang dicelup dengan za'faran dan al-waras"[2].
            (Muslim IV : 2)
 
679.    Bersumber dari Ibnu Abbas ra, ia menyampaikan, "Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Celana itu boleh dikenakan oleh orang yang tidak punya kain bawah. Sedangkan khuf boleh dipakai oleh orang yang tidak punya sandal'. Yaitu bagi yang berihram[3]".
 
            [1].          Pertanyaan bahwa Rasulullah SAW sedang berkhutbah di masjidnya adalah
                                sebelum keluar untuk melaksanakan ibadah Haji.
 
                [2].          Al-Waras adalah tumbuhan berwarna kuning dan memiliki bau yang wangi.
 
                [3].          Perlu diperhatikan bahwa ini bukan suatu perintah untuk memutuskan
                                sebagaimana yang tersebut dalam hadits sebelumnya. Dan wajib diamalkan
                                karena ini merupakan dua perintah terakhir dari Rasulullah SAW.
 
Ringkasan Shahih Muslim®

Kamis, 12 April 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Maghrib 12042012

AYAT-AYAT YANG MENGANDUNG
KEISTIMEWAAN
 
Ayat Al-Qur'an yang paling agung adalah ayat al-Kursiy; ayat yang paling adil adalah firman-Nya : "Sesungguhnya Allah memerintahkan kalian berlaku adil dan berbuat kebajikan". Ayat yang paling menakutkan adalah firman-Nya : "Barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar dzarrah pun niscaya dia akan melihatnya dan barang siapa mengerjakan keburukan sebesar dzarrah pun niscaya dia akan melihatnya". Ayat yang penuh dengan harapan adalah firman-Nya : "Hai hamba- hamba-Ku yang berlebih-lebihan terhadap dirinya, janganlah kalian putus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosamu semuanya".
(Riwayat Asy-Syairazi melalui Ibnu Mas'ud r.a)
 
Syarah/Penjelasan :
            Ayat Kursi dinamakan sebagai ayat yang paling agung karena isinya mengandung kalimat-kalimat yang mengagungkan Tuhan Yang Maha Kuasa. Ayat Kursi terletak pada surat Al-Baqarah, ayat 255. Dan ayat yang paling adil ialah surat An-Nahl, ayat 90; disebutkan demikian karena ayat tersebut menganjurkan kita untuk berbuat adil. Dan ayat yang paling menakutkan ialah surat Az-Zalzalah, ayat 7-8 karena makna yang dikandungnya memberikan pengertian akan balasan amal perbuatan, sekalipun hal yang sekecil-kecilnya sehingga pantaslah bila anak Adam merasa takut akan pembalasan-Nya. Dan ayat yang penuh dengan harapan ialah surat Az-Zumar, ayat 53 karena maknanya mengandung harapan ampunan dari Allah SWT, tetapi dengan syarat hendaknya seseorang tidak berputus asa dari rahmat Allah karena sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa, kecuali syirik, seperti yang diungkapkan dalam firman-Nya : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu".  (QS. An-Nisa [4] : 48)
 
INDEKS Hadits & Syarah®

Pembacaan Hadits Ba'da Isya 12042012

Rukun Puasa
 
( lanjutan.........................
Orang yang Tidak Diwajibkan Berpuasa
 
Berikut ini saya akan menguraikan setiap orang-orang yang tidak diwajibkan berpuasa :
 
Orang Kafir dan Orang Gila
Puasa merupakan ibadah yang ada dalam ajaran Islam. Oleh karena itu, puasa tidak diwajibkan bagi orang yang tidak beragama Islam. Begitu juga dengan orang gila, karena orang gila tidak termasuk mukallaf (orang yang dibebani kewajiban syariat). Sebab, sandaran pembebanan untuk mengamalkan ajaran syariat telah hilang dari dirinya lantaran hilang akal.
Dalam sebuah hadits Ali ra., menyebutkan bahwa Rasulullah bersabda, "Pena diangkat (ketentuan tidak berlaku) bagi tiga golongan : orang gila sampai dia sembuh, orang tidur sampai dia bangun, dan anak-anak sampai berusia baligh".
(HR. Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi)
( berlanjut..........................
Fiqih Sunnah®