Jumat, 31 Agustus 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Maghrib 29082012

Hukum Mengalungkan Doa yang Bersumber
Dari Al-Qur'an dan Hadits
 
            Umar bin Syu'aib meriwayatkan dari ayahnya dari kakeknya, Abdullah bin Umar bin 'Ash, bahwasanya Rasulullah bersabda, Jika salah seorang dari kalian merasa kaget saat tidur, hendaknya ia membaca,
 
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari murka-Nya dan siksa-Nya serta keburukan hamba-Nya. Juga dari gangguan setan yang datang untuk mengganggu ".
 
Jika ia meriwayatkan membacanya, maka semuanya gangguan tidak akan ada yang membahayakan baginya.
 
Abdullah bin Umar juga juga mengajarkan kalimat ini kepada anak-anaknya yang sudah dewasa. Dan bagi anak-anaknya yang belum dewasa, ia menulisnya di kertas kemudian mengalungkan di lehernya.
HR. Abu Daud
 
Berdasarkan pada hadits ini, Sayyidah Aisyah, Imam Malik dan mayoritas mazhab Syafi'i dari riwayat Imam Ahmad, juga pandangan Ibnu Abbas, Ibnu Mas'ud, Khuzaifah, dan sebagian dari pengikut Syafi'i menyatakan bahwa mengalungkan sesuatu di tubuh tidak diperbolehkan, sebagaimana beberapa riwayat hadits yang telah disebutkan sebelumnya.
 
Fiqih Sunnah®

Embun Pagi Forsimpta

Dari: pengurus.forsimpta@gmail.com <pengurus.forsimpta@gmail.com>
Judul: Embun Pagi Forsimpta
Kepada: "Forsimpta Jakarta" <jurnalisforsimpta@googlegroups.com>
Tanggal: Jumat, 31 Agustus, 2012, 8:53 AM


Lebih dekat dari tapak kaki

Assalaamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh..

Sahabat seiman..,
Sahabat Ibnu Mas'ud R.A. Berkata, bahwa Nabi Saw bersabda, artinya: syurga itu lebih dekat pada seseorang daripada bunyi terompah kakinya, demikian pula dengan neraka" (H.R. Bukhori)

Sahabat seiman..,
Setiap menatap pagi diri selalu teringat waktu yang telah pergi, begitu mahal nilainya, hingga rasanya amal yang kita persembahkan tak senilai kesempatan yang diberikan. Sedangkan lembaran hari ini belum tentu dapat kita jalani sebaik kemarin. wajar bila selevel imam As Syafi'I masih merasa belum pantas mendapatkan syurga, apalagi kita! Seolah diri tertantang, berjuanglah tuk mengokohkan azam!, ya Allah bimbingan dan pertolongan-Mu begitu kuharapkan..!

Sahabat seiman..,
Pernahkah kita rasa Betapa sering diri ingin berhenti berjuang, terdiam menikmati kesendirian, atau mengeluh dari persoalan, seolah lupa bahwa itu adalah ujian kehidupan. tersadarkah kita, ternyata rasa itu datang saat bayang syurga bergeser jauh dari ingatan, lupa bahwa sekelilingnya dipenuhi kepahitan, dan maharnya adalah perjuangan dan pengorbanan. Rasulullah Saw mengumpamakannya bahwa ia lebih dekat dari derap langkah kaki kita, sebagai simbol bahwa ia tak bisa diraih hanya dengan diam menikmati kesendirian.

Sahabat seiman..,
Ketahuilah!, bisa jadi kebaikan bisa kita lakukan tanpa harus menanti ia datang. Pertolongan tak selalu membutuhkan penantian, dan kemenangan tak mesti menunggu peluang, semua bisa kita jemput penuh semangat. Asah terus tajamnya hati, kuras lagi cerdasnya akal, temukan lompatan besar tuk meraih syurga agar lebih dekat dengan kita setelah kita ayunkan langkah perjuangan dengan maksimal. Selamat beraktifitas! (Follow twitter @_SaiBah, Pin 21D20C2A)     
Be A Profesional Muslim!


Pembacaan Hadits Ba'da Shubuh 28082012

Keutamaan Adzan
 
195.    Bersumber dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu, ia mengatakan, "Adalah Rasulullah SAW biasa menyerbu (musuh) pada waktu fajar terbit, dan beliau biasa memperhatiakan panggilan adzan. Apabila beliau mendengarnya, beliau menahan diri (tidak menyerbu); dan jika tidak mendengarnya, beliau menyerbu. Pernah beliau mendengar seorang sahabat mengucapkan, ALLAAHU AKBAR, ALLAAHU AKBAR, maka Rasulullah SAW bersabda, "Sesuai dengan fithrah". Kemudian laki-laki itu mengucapkan, 'ASYHADU ALLAA  ILAAHA  ILLALLAAH', maka Rasulullah SAW bersabda, "Kamu telah keluar dari neraka" . Kemudian orang sama-sama melihat, ternyata dia adalah seorang penggembala kambing"
            (Muslim II : 3)
 
196.    Bersumber dari Abu Hurairah ra, bahwa Nabi SAW bersabda, "Apabila diserukan adzan untuk shalat, syetan berbalik sambil kentut sampai ia tidak mendengar seruan azan. Apabila adzan telah selesai, ia kembali. Ketika dibacakan iqamah [1] untuk shalat, ia berbalik". Dan apabila iqamah telah selesai ia kembali lalu berbisik di hati orang (yang sedang shalat), katanya, 'Ingatlah ini dan itu. Mengapa kamu tidak mengingatnya sebelumnya?'. Hingga orang itu tidak tahu berapa raka'atkah yang telah ia kerjakan".
            (Muslim II : 6)
 
Ringkasan Shahih Muslim®
 

Pembacaan Hadits Ba'da Isya' 28082012

N A S E H A T
 
( lanjutan..........
Di antara nasehat kpada Allah Ta'ala, menjadikan kecemburuannya karena Allah, maka dia akan cemburu karena Allah apabila larangan-larangan-Nya dilanggar. Seperti yang dilakukan Rasulullah SAW, sesungguhnya beliau tidaklah cemburu sama sekali karena dirinya, bagaimanapun yang dikatakan orang-orang janganlah cemburu karena dirinya. Akan tetapi, apabila ada yang melanggar larangan Allah maka beliau akan menjadi orang yang paling cemburu terhadap orang yang melanggar larangan-Nya itu. Manusia cemburu kepada Tuhannya, maka tidaklah dia mendengar seseorang yang memarahi Allah, mencaci maki Allah dan memperolok-Nya, kecuali dia cemburu dari semua hal itu, sehingga jika dia punya hak untuk membunuhnya, maka dia akan membunuhnya, karena ini termasuk nasehat kepada Allah Ta'ala.
 
Termasuk juga nasehat kepada Allah Ta'ala, bahwa Dialah yang menyebarkan agama yang disyariatkan bagi hamba-Nya, Dialah yang membatalkan tipu daya orang-orang yang berbuat tipu daya, menolak orang-orang yang menentang tuhan; orang-orang yang menolak agama dan menganggapnya sebagai kekangan, mengekang manusia dari kebebasannya. Pada hakikatnya, agama adalah pengikat kebebasan, karena manusia terikat kepada Allah 'Azza wa Jalla, dengan-Nya dan pada agama-Nya. Barangsiapa yang tidak terikat oleh hal ini, maka ia terikat oleh setan, dalam langkah-langkah setan, karena jiwa selalu berkeinginan jiwa siapa pun tidak akan pernah tenang, bahkan ia seharusnya mempunyai keinginan pada setiap sesuatu, baik itu pada kebaikan dan bisa juga pada keburukan.
Alangkah indahnya ucapan Ibnu Qayyim Rahimahullah dalam "An-Nuniyah", beliau berkata,
"Mereka lari dari perbudakan yang karenanya mereka diciptakan,
Tenggelam dalam perbudakan jiwa dan setan"
 
 
Mereka lari dari perbudakan yang karenanya mereka diciptakan, perbudakan apa yang karenanya kita diciptakan ? Yaitu Ibadah kepada  Allah,
 Allah Ta'ala berfirman :
 
"Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia, kecuali untuk beribadah kepadaku".
(QS. Adz-Dzaariyaat : 56)
 
Tetapi mereka lari dari perbudakan yang paling sempurna kebebasannya, paling bahagia, menuju perbudakan jiwa dan setan.
 
            Dan jiwa kita berlindung dari keburukannya memperbudak manusia, ia penuhi dengan hawa nafsu, maka jadilah ia tunduk dengan hawa nafsunya. Jika seseorang dikalahkan oleh hawa nafsunya, maka sirnalah akal, sebagaimana perkataan seorang penyair :
"Dua yang memabukkan, mabuk oleh hawa nafsu
dan mabuk minuman keras
Kapan bisa sadar orang yang dimabukkan oleh dua
yang memabukkan ini?"
 
Ia menyifati orang yang meminum khamer-Na'udzu Billah-ia berkata, "Sesungguhnya pemabuk itu sedang dilanda dua hal yang memabukkan, mabuk oleh hawa nafsu dan mabuk oleh minuman keras, maka kapan ia dapat sadar dari mabuknya?". Jelaslah bahwa hal ini sangat sulit diharapkan sadarnya.
 
Kesimpulannya, bahwa manusia menyembah kepada Allah Ta'ala  bukan kepada jiwa atau setan, sehingga ia dapat melepaskan diri dari ikatan-ikatan yang tidak bermanfaat yang dapat membahayakannya.
 
( berlanjut ..........
 
SyarahRiyadhus Shalihin®

Kamis, 30 Agustus 2012

Embun Pagi Forsimpta

-----Original Message-----
From: forsimpta@dakwahkantor.com [mailto:forsimpta@dakwahkantor.com]
Sent: Thursday, August 30, 2012 8:58 AM
Subject: Embun Pagi Forsimpta

Tertipu dua nikmat

Assalaamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokaatuh

Sahabat seiman..,
Lihatlah, Allah hadiahkan hati begitu bersih di saat pagi, fitrahnya mampu menangkap sentuhan kasih, sudahkah kita luapkan dalam tasbih pertanda respon diri, lalu tumpah dalam azam meraih harapan. Allah lengkapi dengan segarnya fikiran, sudahkah ia tenggelam dalam tahmid pertanda tafakkur yang mendalam. Allah sempurnakan dengan berlipatnya kekuatan, sudahkah ia tersalur dalam nikmatnya ibadah pertanda syukur penuh makna.

Sahabat seiman..,
Mungkin setiap kita pernah tertipu, bagaimana pahit dan tak enaknya. Lebih sakit lagi bila tertipu pada sesuatu yang sudah diperingatkan atau kita sudah mengetahuinya. Teringat hadits Rasulullah Saw, artinya: "dua nikmat yang banyak manusia tertipu dengannya, yaitu sehat dan waktu luang"(H.R. Bukhori) pernahkah kita merenungkan kejadiannya?

Sahabat seiman..,
Betapa nikmat harta lebih mendominasi obsesi, daripada nikmat sehat yang melekat tuk disyukuri. Mengapa dominasi mau beramal begitu kuat saat sakit, daripada menuai pahala kebaikan yang telah rutin menghiasi karena udzur yang menghalangi. Mengapa lebih memilih meninggalkan amal karena sempitnya waktu daripada meluangkan waktu tuk beramal padahal bisa.

Sahabat seiman..,
Hati yang fitrah tak akan mau kalah dengan lemah, fikiran yang cerdas tak mudah lemas karena malas. Pasti selalu ada kekuatan karena kesehatan, mesti ada kesempatan berjuang karena kita yang meluangkan. Jangan mau tertipu dengan dua nikmat. Selamat beraktifitas! (@_SaiBah)

Hadiri Halal Bi Halal dan Pembukaan Ta'lim Rutin Sabtu Forsimpta. Sabtu 01 September 2012 pukul 10.00 sd Zhuhur, di msjd Al Ihsan BKPM, jln Gatot Subroto no.44 depan hotel Kartika candra. Ajak famili, tetangga, dan sahabat!


Ditulis untuk Masyarakat Muslim Perkantoran oleh Forsimpta

"This e-mail (including any attachments) is intended solely for the addressee and could contain information that is confidential; If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any use, disclosure, copying or dissemination of this e-mail and any attachment is strictly prohibited and you should immediately delete it. This message does not necessarily reflect the views of Bank Indonesia. Although this e-mail has been checked for computer viruses, Bank Indonesia accepts no liability for any damage caused by any virus and any malicious code transmitted by this e-mail. Therefore, the recipient should check again for the risk of viruses, malicious codes, etc as a result of e-mail transmission through Internet."

Pembacaan Hadits Ba'da Maghrib 28082012

Larangan Mempergunakan Jimat
 
Rasulullah melarang umatnya mempergunakan jimat. Sebagai landasan atas larangan tersebut adalah :
 
1.    Uqbah bin Amir berkata, Rasulullah bersabda,
 
"Barangsiapa yang menggantungkan jimat, maka Allah tidak akan menyempurnakannya. Dan barangsiapa yang menggantungkan jimat, maka Allah tidak akan meringankan apa yang dialaminya".
HR. Ahmad dan Hakim.
 
Tamimah maksudnya adalah kalung yang biasa dipergunakan bangsa Arab yang digantungkan di leher anak-anaknya dengan anggapan bahwa hal tersebut dapat mencegah penyakit 'ain. Kemudian Islam menghilangkan ajaran tersebut dan melarang penerapannya. Lebih dari itu, Rasulullah juga berdoa kepada orang yang masih melakukan hal yang demikian ini, bahwasanya ia tidak akan memperoleh kesempurnaan (manfaat) dengan menggantungkan jimat tersebut.
 
2.    Ibnu Abbas ra. menceritakan, ia pernah menemui istrinya yang saat itu menggantungkan jimat di lehernya. Melihat hal tersebut, Ibnu Mas'ud langsung menarik benda yang dikalungkan di lehernya hingga putus.
Setelah itu, ia berkata kepadanya, "Keluarga Abdullah tidak butuh untuk menyekutukan Allah dengan sesuatu yang tidak pernah diturunkan oleh–Nya". Setelah itu, ia berkata, aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
 
"Sesungguhnya ruqyah, jampi-jampi, dan tiwalah merupakan perbuatan syirik"
HR. Ibnu Majah.
 
Para sahabat bertanya kepadanya, wahai Abdullah, kalau jimat dan ruqyah, kami telah mengetahuinya. Lalu apa yang dimaksud dengan tiwalah ?. Abdullah menjawab, "Yaitu sesuatu yang biasa dibuat oleh wanita agar dicintai suaminya"
HR. Hakim dan Ibnu Hibban. Keduanya menyatakan bahwa hadits ini shahih.
 
3.    Imran bin Husain berkata, Rasulullah melihat untaian yang dipasang dilengan seseorang. Untaian itu terbuat dari tembaga. Lantas Rasulullah bersabda,
 
"Celaka kamu!  Apa yang kamu lakukan ini ?".
 
Orang itu menjawab, "Untuk menjaga dari kehinaan". Rasulullah menanggapinya dengan bersabda,
 
"Ketahuilah bahwa hal yang sedemikian itu (memasang jampi) tidak akan berdampak apapun kecuali hanya kehinaan. Buanglah barang itu, karena sesungguhnya jika kamu meninggal dunia, dan barang itu masih berada di tubuhmu, kamu tidak akan mendapat kebahagiaan".
HR. Ahmad.
 
Kata al-Wahinah artinya adalah rasa sakit yang seringkali berada di daerah pundak dan lengan. Dan laki-laki tersebut telah memasang tembaga itu di lengannya karena ia beranggapan bahwa tembaga yang dipasang di lengannya dapat menghilangkan rasa sakit yang dirasakannya. Karena itu, Rasulullah melarangnya melakukan hal yang sedemikian itu dan beliau menyatakan bahwa hal tersebut termasuk bagian dari tamimah (jampi).
 
4.    Abu Daud meriwayatkan dari Isa bin Hamzah. Ia berkata, Aku mendatangi Abdullah bin Hakim. Ketika itu, ia terkena penyakit kulit. Aku bertanya kepadanya, mengapa kamu tidak meletakkan tamimah diatasnya.
 
Abdullah bin Hakim menjawab, Aku berlindung kepada Allah dari hal yang sedemikian itu. Sungguh Rasulullah pernah bersabda, "Barangsiapa yang mengalungkan sesuatu, maka ia akan terus terbebani olehnya".  HR. Ahmad
.
Fiqih Sunnah®