Rabu, 30 Mei 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Maghrib 15052012

IKHLAS  DAN  MENGHADIRKAN  NIAT
 
( lanjutan.........................
            Seorang muslim hendaknya menghadirkan niat dalam melakukan setiap ibadah.
            Ketika dia berniat untuk berwudhu, misalnya, hendaknya dia meniatkannya semata-mata karena Allah dan demi melaksanakan perintah-Nya.
            Dalam hal ini niat, meliputi tiga hal :
  1. Niat melakukan ibadah
  2. Niat melakukan ibadah semata-mata karena Allah
  3. Niat melakukan ibadah demi melaksanakan perintah Allah
Niat seperti ini merupakan niat yang paling sempurna, begitu juga ketika mendirikan shalat atau melakukan ibadah lainnya.
Penulis menyebutkan beberapa ayat Al-Qur'an yang menunjukkan bahwa niat itu tempatnya dihati dan Allah SWT Maha Mengetahui niat seorang hamba. Bisa jadi, dia melakukan sebuah amal perbuatan, yang terlihat sebagai amal saleh dihadapan manusia, padahal sebenarnya amal tersebut bukan amal saleh, karena dirusak oleh niatnya sendiri. Allah Maha Mengetahui apa yang terdetak dalam hati.
Seseorang tidak akan diberi pahala oleh Allah pada hari kiamat melainkan sesuai dengan niat yang terpatri di hatinya. Allah berfirman;
"Sesungguhnya Allah benar-benar kuasa untuk mengembalikannya (hidup sesudah mati). Pada hari dinampakkan segala rahasia. Maka sekali-kali tidak ada bagi manusia itu suatu kekuatanpun dan tidak (pula) seorang penolong".
(QS. Ath-Thaariq : 8-10)
Maksudnya, pada saat semua rahasia akan di uji, sebagaimana firman Allah,
"Maka apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur. Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada".
(QS. Al-Aadiyat : 9-10)
Diakhiratlah adanya pahala dan siksa, serta perhitungan apa yang terdetak dalam hati seseorang (niat). Sedangkan didunia, yang dianggap adalah yang nampak dimata, sehingga setiap manusia diperlakukan sesuai dengan zhahirnya. Jika zhahirnya selaras sesuai dengan bathinnya, maka zhahir dan bathinnya akan menjadi baik, begitu juga dengan yang nampak dan yang dirahasiakan. Tapi, alangkah ruginya jika lahirnya tidak sesuai dengan bathinnya dan dalam bathinnya terpatri niat yang baik. Dalam melakukan amal perbuatan dia hanya mendapat keletihan, tapi tidak mendapatkan pahala. Sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih, dari Nabi SAW bahwa Allah berfirman,
"Aku adalah sekutu yang paling tidak membutuhkan persekutuan, barangsiapa yang melakukan amal perbuatan sembari menyekutukan-Kudengan yang lainnya, maka Aku tinggalkan dia bersama sekutunya".
 
Syarah Riyadhus Shalihin®

Tidak ada komentar: