Kamis, 31 Mei 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Maghrib 17052012

IKHLAS  DAN  MENGHADIRKAN  NIAT
 
( lanjutan.........................
  1. Dari Amirul Mukminin Abu Hafash Umar bin Al-Khaththab bin Nufai bin Abdil Uzza bin Rayyah bin Abdillah bin Qurth bin Razah bin 'Ady bin Ka'b bin Luay bin Ghalib Al-Quraisyiy Al-'Adawi ra, dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, 'Amal perbuatan pasti disertai dengan niat, dan setiap orang akan mendapatkan (balasan) sesuai dengan niatnya. Siapa yang berhijrah semata-mata karena Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya; siapa yang hijrah karena dunia yang akan dia dapatkan, atau hijrah karena seorang perempuan yang akan dia nikahi, maka hijrahnya sesuai dengan tujuannya' ". (Muttafaq Alaih)
 
PENJELASAN
            Seyogyanya, seseorang menanamkan niat dalam hatinya semata-mata karena Allah, dalam setiap ucapan, amal perbuatan dan kondisinya. Penulis menyebutkan ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan tema ini. Sebagaimana penulis juga menyebutkan hadits-hadits Nabi yang menyangkut masalah niat. Hadits pertama yang disebutkan dalam bab ini adalah hadits Umar bin Khaththab, yang mengatakan bahwa dia mendengar Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Amal perbuatan pasti disertai dengan niat, dan setiap orang akan mendapatkan (balasan) sesuai dengan niatnya".
            Para ulama berbeda pendapat tentang dua kalimat diatas. Menurut sebagian ulama, dua kalimat tersebut mempunyai satu arti; kalimat kedua sebagai penguat kalimat pertama. Akan tetapi, pendapat tersebut tidak benar, karena pada dasarnya setiap kalimat mempunyai arti tersendiri bukan untuk menguatkan kalimat yang lain. Jika direnungkan, akan diketahui bahwa ada perbedaan yang cukup benar antara dua kalimat tersebut; kalimat pertama merupakan sebab sedangkan kalimat kedua sebagai akibat.
            Dalam kalimat pertama Nabi SAW menjelaskan bahwa setiap amal perbuatan pasti disertai dengan niat. Setiap perbuatan yang dilakukan oleh orang yang mempunyai akal normal dan tidak dalam kondisi terpaksa pasti disertai niat. Tidak mungkin, orang yang mempunyai akal normal dan tidak dalam kondisi terpaksa melakukan perbuatan tanpa disertai niat. Sehingga, salah seorang ulam berkata, "Seandainya Allah memerintahkan kita untuk melakukan suatu perbuatan tanpa disertai dengan niat, niscaya kita tidak akan mampu melakukan perintah tersebut".
 
 ( berlanjut..........................
Syarah Riyadhus Shalihin®

Tidak ada komentar: