Selasa, 26 Juli 2011

Pembacaan Hadits Ba'da Isya 25072011

MALAM  LAILATUL  QADAR
 
Keutamaan  Lailatul  Qadar
 
          Lailatul Qadar merupakan malam yang paling utama sepanjang tahun, sebagaimana difirmankan Allah SWT, dalam Al-Qur'an,
 
"Sesungguhnya kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu ?. Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan"  (Al-Qadr [97]:1-3)
 
            Oleh karena itu, hidupkanlah malam Lailatul Qadar dengan memperbanyak shalat, dzikir, dan membaca  Al-Qur'an. Sebab, beramal yang bertepatan dengan malam Lailatul Qadar nilainya sama dengan beramal selama seribu bulan di luar Lailatul Qadar.
 
Anjuran Untuk Mendapatkan Malam Lailatul Qadar
 
            Upaya untuk menggapai malam Lailatul Qadar bisa dilakukan pada malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan. Rasulullah memperbanyak amalan pada sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan
            Sebagaimana yang telah disebutkan sebelumnya, apabila tiba sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah mengisi waktu malamnya dengan memperbanyak  beribadah, membangunkan keluarga beliau, dan bersungguh-sungguh dalam beribadah.
 
Kapan Malam Lailatul Qadar ?
 
            Para ulama mengemukakan beberpa pendapat dalam menentukan malam Lailatul Qadar. Diantara mereka ada yang mengatakan bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada malam kedua puluh satu. Ada yang mengatakan pada malam kedua puluh tiga. Ada yang berpendapat pada malam kedua puluh lima. Ada yang mengatakan pada malam kedua puluh sembilan, dan ada yang mengatakan bahwa  malam Lailatul Qadar berpindah-pindah dari tahun ketahun pada malam-malam ganjil di sepuluh hari terakhir . Tapi, mayoritas ulama berpendapat, bahwa malam Lailatul Qadar terjadi pada malam kedua puluh tujuh.
            Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dengan sanad  yang shahih dari Ibnu Umar ra., dia berkata, Rasulullah SAW, bersabda : "Barangsiapa yang berusaha menggapainya (Lailatul Qadar), hendaknya dia berusaha menggapainya pada malam kedua puluh tujuh". Imam Muslim, Ahmad, Abu Daud, dan Tirmidzi menyatakan bahwa hadits ini shahih. Ubay bin Ka'ab berkata, "Demi Allah yang tiada Tuhan selain Dia, sungguh malam itu (Lailatul Qadar) terjadi pada bulan Ramadhan". Dia bersumpah dan menentukan kepastian tanpa mengucapkan Insya Allah. Dia berkata, "Demi Allah, sesungguhnya aku mengetahui kapan malam itu tiba, yaitu pada malam dimana kita diperintahkan Rasulullah untuk beribadah, yaitu pada malam kedua puluh tujuh. Dan sebagai tandanya adalah pada pagi harinya matahari terbit dengan cahaya putih tidak memancarkan cahaya terang".
 
Beribadah dan Berdoa Pada Malam Lailatul Qadar
 
            Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda : "Siapa yang mengerjakan shalat pada malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan ridha Allah, maka dosa-dosanya yang terdahulu diampuni".
            Imam Ahmad, Ibnu Majah, dan Tirmidzi meriwayatkan sebuah hadits yang dinyatakan shahih olehnya, dari Aisyah ra., dia berkata, aku bertanya kepada Rasulullah SAW., wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika aku mengetahui malam Lailatul Qadar, apa yang mesti aku ucapkan ketika itu ?.
Beliau bersabda : "Ucapkanlah  :  "Ya  Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Mulia, Engkau senang memberi maaf, maka maafkanlah aku"
 
 
 
 
 
[Fiqih Sunnah – Sayyid Sabiq®]

Tidak ada komentar: