Kamis, 15 Maret 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Shubuh 13032012

Berpuasa Tiga Hari Setiap Bulan
 
627.    Bersumber dari Mu'adzah al-Adawiyah, ia berkata, Aku pernah bertanya kepada Aisyah, isteri Nabi SAW, 'Apakah Rasulullah SAW biasa berpuasa tiga hari setiap bulan ?'. Aisyah menjawab, 'Ya'. Aku bertanya (lagi) kepada Aisyah, 'Pada hari-hari apakah Rasulullah SAW biasa berpuasa pada bulan-bulan tersebut ?'. Aisyah menjawab, 'Beliau tidak terlalu mempersoalkan itu dalam melaksanakan puasa-nya'.
(Muslim III : 166)
 
 
Makruh Berpuasa Terus-menerus
 
628.    Bersumber dari Abdullah bin Amr bin Ash ra., ia menceritakan, 'Telah sampai pada Nabi SAW., bahwa aku berpuasa terus-menerus dan mengerjakan shalat malam terus-menerus. Suatu hari beliau mengutus seorang kurir agar memanggilku, lalu aku menghadap kepada beliau. Kemudian beliau bertanya, "Telah sampai informasi kepadaku, benarkah kamu berpuasa terus-menerus tanpa berbuka dan kamu mengerjakan shalat malam terus-menerus ?. Janganlah kamu lakukan (lagi itu). Sebab, betapapun matamu punya hak yang harus kamu penuhi; dirimu punya hak yang kamu penuhi; dan keluargamu (juga) punya hak yang harus kamu penuhi. Oleh karena itu, berpuasalah dan berbukalah!. Kerjakanlah shalat malam, namun kamu juga harus tidur malam. Berpuasalah sehari saja dalam setiap sepuluh hari, dan pasti kamu dapat mengantongi pahala sembilan hari yang tersia". Aku (Abdullah bin Amr) mengatakan kepada beliau, 'Sesungguhnya aku mampu mengerjakan yang lebih dari itu, wahai Nabiyullah'. Kemudian beliau bersabda, "Kalau begitu berpuasalah seperti puasa Nabi Daud alaihissalam". Aku bertanya, 'Wahai Nabiyullah, bagaimana cara puasa Nabi Daud itu?'. Beliau menjawab, "Dia biasa berpuasa sehari dan berbuka sehari. Dan dia tidak pernah gentar dalam menghadapi musuh di medan perang". Aku bertanya, 'Wahai Nabiyullah, lantas aku harus bagaimana menyikapi hal ini?'(1). Kemudian Atha' berkata, 'Aku tidak tahu, bagaimana beliau bisa menyebut puasa yang dilakukan secara terus-menerus'. Lalu Nabi SAW bersabda, "Justru tidak dianggap berpuasa orang yang berpuasa dengan terus-menerus. Sekali lagi, tidak dianggap berpuasa orang yang berpuasa terus-menerus"(2).
(Muslim III : 164)
 
(1).          Maksudnya adalah siapakah yang akan menjamin hal ini
                untukku sebagaimana yang diperbuat oleh Nabi Daud a.s.
 
(2).          Demikianlah yang dikatakan dalam naskah Mukhtashar dan
                dalam kebanyakan Shahih Muslim disebutkan berulang kali sebanyak
                tiga kali.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Puasa  yang  Paling Afdhal  Ialah  Puasa  Daud,
yaitu Berpuasa Sehari dan Berbuka Sehari
 
629.    Bersumber dari Abdullah bin Amr bin Ash ra., ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya puasa yang dicintai oleh Allah adalah puasa Daud, dan shalat yang dicintai Allah adalah shalat Daud a.s. Yaitu dia tidur sampai tengah malam, kemudian dia mengerjakan shalat malam pada sepertiganya, dan dia tidur pada seperenamnya. Nabi Daud berpuasa sehari dan tidak berpuasa sehari".
(Muslim III : 165)
 
 
Orang yang Mengerjakan Puasa Sunnah
di Pagi Hari, Lalu Berbuka
 
630.    Bersumber dari Aisyah radhiyallahu anha, ia berkata, Pada suatu hari Nabi SAW datang menemuiku, lalu beliau bertanya, "Apakah engkau punya sedikit makanan?". Aku jawab, 'Tidak punya'. Kemudian Rasulullah SAW bersabda, "Kalau begitu aku berpuasa saja". Kemudian pada hari yang lain beliau datang (lagi) menemuiku. Lalu aku berujar kepada beliau, 'Wahai Rasulullah, aku diberi makanan dari hais'(3). Lalu beliau bersabda, "Coba tunjukkan kepadaku makanan tersebut. Sesungguhnya sejak pagi aku berpuasa. Kemudian beliau memakan-nya". (Muslim III : 160)
 
            (3).          Yaitu kurma dengan minyak samin.
 
Ringkasan Shahih Muslim®

Tidak ada komentar: