Senin, 05 November 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Isya' 01112012

HARAMNYA KEZHALIMAN DAN PERINTAH
UNTUK MENGEMBALIKAN HAK-HAK
ORANG YANG TERZHALIMI
 
( lanjutan ...................................
209.    Dan dari Aisyah Radhiyallahu Anha sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Barangsiapa yang berbuat zhalim dengan mengambil sejengkal bumi (tanah), maka ia akan ditimpakan tujuh lapis bumi". (Muttafaq Alaih)[79]
 
210.    Dari Abu Musa Radhiyallahu Anhu ia berkata, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah akan menangguhkan (waktu) bagi orang yang zhalim, jika Dia sudah mengambilnya, maka tidak akan luput darinya", kemudian beliau membaca firman Allah, "Dan begitulah azab Rabbmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zhalim. Sesungguhnya azab-Nya itu sangatlah pedih lagi keras".
(QS. Hud :102). (Muttafaq Alaih)[80]
 
 
PENJELASAN
           
Penulis Rahimahullah menukil  riwayat dari Aisyah Radhiyallahu Anha, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Barangsiapa yang berbuat zalim dengan mengambil sejengkal bumi, maka ia akan ditimpakan tujuh lapis bumi". Hadits ini mencakup satu macam dari berbagai macam kezaliman, yaitu kezaliman dalam hal pertanahan. Kezhaliman dalam hal tanah ini termasuk dosa yang paling besar, karena Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Dilaknat orang yang merubah batasan tanah".[81]. Para ulama berkata, "Yang dimaksud dengan Manarul Ardhi adalah batasan tanah, karena lafazh ini diambil dari kata Al-Minwar yaitu tanda. Jika seseorang mengubah batasan tanah ini, dengan memasukkan sesuatu dari tanahnya ini ke dalam tanah orang lain, maka ia termasuk orang yang dilaknat dengan lisan Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, maksud dari laknat adalah terusir dan dijauhkan dari rahmat Allah.
 
Bentuk azab lain yang disebutkan dalam hadits ini, jika seseorang menzalimi sejengkal tanah, maka ia akan ditimpakan tujuh bumi pada hari kiamat, karena memang bumi berlapis tujuh, sebagaimana yang dijelaskan dalam sunnah dan sebagaimana yang disebutkan oleh Allah Ta'ala dalam Al-Qur'an dengan isyarat pada firman-Nya,
 
"Allah lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi".
(QS. Ath-Thalaq : 12)
 
            Sudah jadi maklum bahwa persamaan di sini bukanlah persamaan pada bentuk, karena antara langit dan bumi ada perbedaannya, seperti adanya jarak antara keduanya, langit lebih besar dibanding bumi, lebih luas dan lebih agung. Allah Ta'ala berfirman,
 
"Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami)". (QS. Adz-Dzariyat : 47)
 
            Yakni dengan kekuatan, Allah berfirman,
 
"Dan Kami bangun di atas kamu tujuh buah (langit) yang kokoh".
 (QS. An-Naba : 12) Yakni dengan kekuatan.
 
 
 ( berlanjut ......................................
 
[79].        Shahih Al-Bukhari (2453), Shahih Muslim (1612)
 
[80]         Shahih Al-Bukhari (4686), Shahih Muslim (2583)
 
[81]         Shahih Muslim (1978) dari hadits Ali Radhiyallahu Anhu.
 
SyarahRiyadhus Shalihin®

Tidak ada komentar: