Rabu, 03 Agustus 2011

Pancaran iman terendah - Embun Pagi Forsimpta


Dari: forsimpta
 
Pancaran iman terendah

Assalaamu 'alaikum Wr. Wb.
Sahabat seiman..,
Memasuki hari kedua Ramadhan kuingin tetap berbagi, luar biasa nikmat beribadah, semakin diselami semakin dalam samuderanya, semakin ditelusuri semakin luas saharanya, dan semakin diteguk kesegarannya semakin haus kita dibuatnya.. seakan diri semakin dekaat dengan Allah SWT, seolah benteng diri semakin kuat terasa, ya Allah tetap semaikan selalu dalam diri hangat peluk rahmat-Mu
  
Sahabat seiman..,
telah berapa lembar mushaf yang menghiasi pagi? Berapa bait dzikir yang membasahi lisan? Seberapa hebat telah kita hempaskan rayuan murahan yang mencoba memalingkan dari jalan Allah SWT? Rasakan bagaimana dahsyat kekuatan iman melahirkan gelombang semangat, menumbuh suburkan kerinduan tuk segera mengukir prestasi yang akan kita bawa hingga ke Firdaus nanti..
 
Sahabat seiman..,
Kuyakin pasti lisan ini telah terbiasa mengucap kalimat yang baik, mulai terasa getir pahit setiap terucap tanpa sengaja kalimat yang buruk.. ketahuilah puasa bukan sekedar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga menahan kata-kata yang buruk bahkan yang sia-sia.. sehingga yang keluar dari lisan ini hanya pancaran iman di dada, dan keyakinan yang membaja..
 
Sahabat seiman..,
Iman di dada kan selalu meronta, ingin bergejolak keluar dalam bentuk sikap nyata.., maka kata-kata adalah bukti minimalnya, jika kita mampu mengendalikannya itu pertanda benar iman kita, namun bila kata-kata baik saja tak mampu terucap, masihkah diharap segunung amal terlaksana? Atau bila kata-kata buruk saja tak dapat ia tahan, mampukah gejolak nafsu terkendalikan? Ya Allah bimbing kami hamba-hamba-Mu yang lemah ini, selamat beraktifitas! (SaiBah)

Rasulullah SAW bersabda, artinya:
"siapa yang tak tak mampu meninggalkan perkataan kotor dan amal yang serupa, maka Allah SWT tak butuh dari ia meninggalkan makan dan minumnya" (H.R. Muttafaq 'alaih)




1 komentar:

Anonim mengatakan...

Terima kasih untuk blog yang menarik