Rabu, 03 Agustus 2011

Pembacaan Hadits Ba'da Shubuh 31072011

Carilah Lailatul Qadar Itu pada Malam yang
ke Sembilan,Tujuh, dan ke Lima!
 
637.    Bersumber dari Abu Sa'id al-Khudri ra, ia menceritakan, 'Sesungguhnya Rasulullah SAW pernah beri'tikaf pada sepuluh hari yang pertengahan dari bulan Ramadhan untuk mencari Lailatul Qadar. Kasus tersebut terjadi sebelum mendapat penjelasan mengenai Lailatul Qadar itu. Setelah sepuluh malam beliau minta dibuatkan bilik, tetapi kemudian dibongkar. Lalu beliau diberi tahu bahwa Lailatul Qadar ada pada sepuluh malam yang terakhir, maka beliau minta dibuatkan bilik lagi tetapi kemudian dibongkar lagi. Setelah itu beliau keluar menuju orang banyak lalu bersabda, "Saudara-saudara! Sungguh telah diberitahukan kepadaku tentang Lailatul Qadar, dan aku keluar untuk memberitahu kalian mengenai Lailatul Qadar. Maka, datanglah dua orang yang saling mengaku benar(*) yang disertai oleh setan, lalu Lailatul Qadar terlupakan olehku. Maka, carilah Lailatul Qadar pada malam ke-9, ke-7, dan ke-5 !".
Seseorang bertanya, 'Hai Abu Sa'id !  Anda pasti lebih tahu daripada kami mengenai bilangan tersebut ?' Kata Abu Sa'id, 'Tentu, kami lebih tahu daripada kalian mengenai hal itu'. Tanya orang tersebut, 'Apa yang dimaksud malam ke-9, ke-7, dan ke-5 ?'.Jawab Abu Sa'id !, 'Apabila malam ke-21 telah lewat, maka berikutnya adalah malam ke-22. Itulah yang dimaksud malam ke-9. Apabila malam ke-23 telah berlalu, maka berikutnya adalah malam ke-7 dan, apabila malam ke-25 telah berlalu, maka berikutnya adalah malam ke-5'.
(Muslim III:173)
 
Lailatul Qadar Jatuh pada Malam ke Dua Puluh Sembilan
 
638.    Bersumber dari Zirr bin Hubaisy, ia menceritakan, 'Aku pernah bertanya kepada Ubai bin Ka'ab ra, bahwa saudaramu, Ibnu Mas'ud mengatakan, 'Barangsiapa mengerjakan ibadah diwaktu malam hari selama setahun, niscaya ia akan mendapatkan Lailatul Qadar'. Kemudian Ubai bin Ka'ab berkata, 'Semoga Allah memberi rahmat kepadanya. Dia ingin kiranya manusia tidak terpancang pada hal itu saja. Tidakkah kamu tahu, sesungguhnya dia telah mengetahui bahwa, Lailatul Qadar itu terdapat pada bulan Ramadhan, yaitu kesepuluh hari yang terakhir, atau pada malam yang kedua puluh tujuh'. Kemudian Ubai bin Ka'ab bersumpah bahwa sesungguhnya Lailatul Qadar itu memang turun pada malam yang kedua puluh tujuh. Kemudian aku bertanya kepadanya, 'Wahai Abul Mundzir (panggilan akrab Ubai bin Ka'ab), apa dasarmu, kamu berani berkeyakinan seperti itu ?'. Ubai menjawab, 'Ada tanda-tandanya atau ada isyarat yang Rasulullah SAW pernah informasikan kepada kami. Yakni bahwa pada pagi harinya, matahari ketika terbit, sinarnya kelihatan suram''.
(Muslim III:174)
[Ringkasan Shahih Muslim®]

Tidak ada komentar: