Kamis, 18 Oktober 2012

Pembacaan Hadits Ba'da Isya' 17102012

PERINTAH MENUNAIKAN AMANAT
 
            Allah Ta'ala berfirman,
 
"Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya".  (QS. An-Nisaa' : 58)
 
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung, semuanya enggan untuk memikul amanat itu, mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh". (QS. Al-Ahzab : 72)
 
203.    Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu : Jika berkata ia berdusta, Jika berjanji ia mengingkari dan Jika dipercaya ia berkhianat" (Muttafaa Alaih)[65]. Dan dalam riwayat yang lain, "Walaupun ia berpuasa, shalat, dan menyangka bahwa ia adalah seorang muslim".
 
PENJELASAN
 
            Penulis Rahimahullah berkata dalam riwayat yang dinukilnya dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, bahwa Rasullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu : Jika berkata ia berdusta, Jika berjanji ia mengingkari dan Jika dipercaya ia berkhianat. Walaupun ia itu berpuasa, shalat, dan menyangka bahwa ia adalah seorang muslim".
 
"Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?" (QS. Asy-Syu'ara)
 
            Yakni apakah mereka tidak punya tanda atas kebenaran sesuatu yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, keabsahan syariatnya bahwa Al-Qur'an ini adalah kebenaran, "Dan ini diketahui oleh para ulama Bani Israil", mereka mengetahui sesungguhnya beliaulah kabar gembira yang diberitahukan oleh Isa Alaihissalam,
 
"Dan suatu tanda (kebesaran Allah yang besar) bagi mereka adalah Kami angkut keturunan mereka mereka dalam bahtera yang penuh muatan". (QS. Yasin : 41)
           
            Ayat yakni tanda, tanda orang munafik itu ada tiga. Yang dimaksud dengan munafik adalah orang yang merahasiakan keburukan dan menampakkan kebaikan, diantaranya dengan menyembunyikan kekafiran dan menampakkan keislaman. Asal kata munafik diambil dari kata Naafiqaa' Al-Yarbuu', Al-Yarbuu' atau dinamakan juga Al-Jarbuu' yakni menggalikannya lubang di tanah dan membuatkannya liang tempat ia masuk, kemudian ia menggali lagi satu lubang untuk tembusan keluar, namun tembusannya itu samar sehingga tidak diketahui. Apabila salah satu yang ada di pintu itu melubangi, ia akan menembus lubang yang ada di bawah itu dengan kepalanya lalu kabur darinya. Begitu juga munafik, ia menampakkan kebaikan dan menyembunyikan keburukan, menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekafiran.
 
            Kemunafikan telah nampak pada masa Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam setelah perang Badar, ketika banyak para pemimpin Quraisy yang terbunuh di Badar, sehingga kemenangan ada di pihak Islam, nampaklah kemunafikan, orang-orang munafik ini menampakkan dirinya bahwa ia adalah muslim, padahal sebenarnya mereka itu kafir, sebagaimana Allah berfirman,
 
"Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan, "Kami beriman". Dan bila mereka kembali kepada setan-setan mereka, mereka mengatakan, "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok". (QS. Al-Baqarah : 14)
 
"Allah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka".  (QS. Al-Baqarah : 15)
 
            Allah juga berfirman tentang mereka,
 
"Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata : "Kami mengakui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah". (QS. Al-Munafikun : 1)
 
            Mereka menguatkan ucapan mereka dengan persaksian dan dengan lafazh "Inna" dan huruf Laam, Allah berfirman,
 
"Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta".  (QS. Al-Munafikun : 1)
 
            Allah bersaksi dengan kesaksian yang lebih kuat bahwa mereka benar-benar berdusta dalam perkataan mereka, "Kami mengakui bahwa benar-benar Rasul Allah". "Padahal, sebenarnya mereka tidak mengakui bahwa Muhammad adalah Rasulullah, namun niat mereka yang buruk itu diketahui oleh Allah, sebagaimana firman-Nya, "Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta".
 
            Orang-orang munafik memiliki tanda-tanda yang akan diketahui oleh orang yang diberikan firasat dan cahaya di dalam hati oleh Allah, orang munafik diketahui oleh orang yang mengikuti gerak geriknya. Terdapat tanda-tanda yang jelas dan tidak perlu menggunakan firasat, di antaranya, adalah tiga sifat yang telah dijelaskan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam :
 
            Pertama, "Jika ia berbicara ia berdusta ....", misalnya ia mengucapka, "Si fulan melakukan ini dan itu", namun jika Anda perhatikan ternyata ia berdusta, karena si fulan ini tidaklah melakukan apa-apa. Jika Anda ketahui bahwa orang itu berdusta, maka ketahuilah bahwa dalam hatinya terdapat cabang kemunafikan.
 
            Kedua, "........Jika ia berjanji ia ingkar .....", dia berjanji kepadamu namun berkhianat, misalnya ia mengatakan, "Saya akan datang ke rumahmu pada jam tujuh pagi", taqpi ternyata ia tidak datang, atau ia mengatakan, "Saya akan datang ke rumahmu besok setelah shalat zhuhur", namun ia tidak datang juga. Ia berkata, "Saya akan berikan kamu ini dan itu", tapi ia tidak memberikanmu apa-apa. Dia inilah sebagaimana yang dikatakan oleh Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam, ".....Jika ia berjanji ia tidak menepatinya (ingkar) .......". Orang mukmin jika ia berjanji, maka ia akan menepatinya, sebagaimana firman Allah,
 
"Dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji"  (Al-Baqarah : 177)
 
            Tetapi orang munafik itu berjanji kepadamu dan menipumu. Jika Anda menemukan seseorang yang selalu mengingkari janjinya, tidak memenuhinya, maka ketahuilah bahwa di dalam hatinya terdapat cabang dari kemunafikan. Na'udzu Billah.     
 
[65]. Shahih Al-Bukhari (33), dan Shahih Muslim (59)
 
( berlanjut ......................................
SyarahRiyadhus Shalihin®

Tidak ada komentar: